Sastra

Apakah Abraham itu? »Definisi dan artinya

Anonim

Dalam konteks agama, Abraham mewakili salah satu karakter paling ikonik dan penting dalam agama Kristen, Yudaisme, dan Islam. Dia dianggap sebagai pendiri Israel. Ceritanya bisa dihargai dalam kitab suci, khususnya di kitab Kejadian (antara pasal 11 dan 25).

Kisah Abraham didasarkan pada komitmennya kepada Tuhan. Komitmen ini membawanya untuk meninggalkan Mesopotamia, tanah kelahirannya, rumahnya, keluarganya, untuk pindah bersama istrinya Sarah ke Kanaan, tanah perjanjian. Di sana dia hidup sebagai pengembara. Setelah melalui situasi kelaparan yang hebat, ia memutuskan untuk pergi ke Mesir, untuk kemudian kembali dan menetap di Mamré.

Tuhan menawarkan Abraham tanah perjanjian untuknya dan semua keturunannya, yang akan sebanyak debu yang ditemukan di bumi. Saat itu istri Abraham, Sarah, belum bisa menjadi ayah seorang anak laki-laki, namun Abraham berhasil memiliki anak dengan Hagar yang merupakan budak Sarah.

Beberapa waktu kemudian, Tuhan menampakkan diri di hadapannya dan berjanji kepadanya bahwa istrinya Sara akan segera memberinya seorang putra yang sah Mendengar hal ini, Sara tersenyum karena baginya hal itu tidak mungkin karena dia berusia 90 tahun; Tapi Tuhan menepati janjinya dan Abraham bisa menjadi ayah Ishak pada usia 100 tahun.

Dalam kutipan alkitabiah dikatakan bahwa Tuhan ingin menguji iman Abraham dengan mengirim dia untuk mempersembahkan putranya sendiri, Ishak, sebagai korban. Abraham menerima perintah itu, dan dengan rasa sakit yang luar biasa dia memutuskan untuk mempersembahkan nyawa keturunannya, dan ketika dia akan memberikan persembahan, Tuhan membebaskannya dari tindakan seperti itu, menunjukkan ketaatan yang sangat besar dari patriark terhadap Tuhan.

Abraham mewakili sosok yang sangat relevan dengan sejarah keselamatan alkitabiah, ia dianggap sebagai bapak Yudaisme, mewakili prototipe orang yang adil, yang dipuji oleh semua orang Israel. Nama Abraham selalu disebutkan oleh para nabi Ibrani di saat-saat tersulit dari orang-orang Yahudi, mengingatkan mereka tentang perjanjian yang dibuat antara Tuhan dan Abraham.

Bagi umat Katolik, Tuhan mendirikan bersama Abraham agama otentik di dunia dan sosok Abraham dipandang sebagai patriark dari semua orang percaya yang setia.