Ini adalah sekolah filsafat Hindu dan praktik keagamaan, dan salah satu jalan India klasik menuju realisasi spiritual. Istilah Advaita mengacu pada idenya bahwa jiwa (Jati Diri, Atman) sama dengan Realitas metafisik tertinggi (Brahman). Para pengikut aliran ini dikenal sebagai Advaita Vedantinos, atau hanya Advaitinos, dan mereka mencari pembebasan spiritual melalui perolehan vidyā (pengetahuan) tentang identitas sejati sebagai Atman dan identitas Atman dan Brahman.
Advaita Vedanta menelusuri akarnya kembali ke Upanishad tertua. Ini didasarkan pada tiga sumber tekstual yang disebut Prasthanatrayi. Ini memberikan "interpretasi pemersatu dari seluruh tubuh Upanishad", Brahma Sutras dan Bhagavad Gita. Advaita Vedanta adalah sekolah menengah tertua Vedanta yang masih ada, yang merupakan salah satu dari enam filosofi Hindu ortodoks (āstika). Meskipun akarnya kembali ke milenium pertama SM, eksponen Advaita Vedanta yang paling menonjol dianggap oleh tradisi sebagai sarjana abad ke-8 Adi Shankara.
Advaita Vedanta menekankan Jivanmukti, gagasan bahwa moksha (kebebasan, pembebasan) dapat dicapai dalam kehidupan ini berbeda dengan filosofi India yang menekankan Videhamukti, atau moksha setelah kematian. Sekolah tersebut menggunakan konsep-konsep seperti Brahman, Atman, Maya, Avidya, meditasi, dan lainnya yang ditemukan dalam tradisi agama utama India, tetapi menafsirkannya dengan caranya sendiri melalui teori moksa. Advaita Vedanta adalah salah satu aliran pemikiran India klasik yang paling banyak dipelajari dan paling berpengaruh. Banyak sarjana menggambarkannya sebagai bentuk monisme, yang lain menggambarkan filsafat Advaita sebagai non-dualistik.
Advaita dipengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai tradisi dan teks filsafat Hindu seperti Samkhya, Yoga, Nyaya, sub-sekolah Vedanta, Vaishnavisme, Shaivisme, Purana, Agamas, sub-sekolah Vedanta lainnya, serta gerakan sosial seperti Gerakan Bhakti. Di luar agama Hindu, Advaita Vedanta berinteraksi dan berkembang dengan tradisi lain di India seperti Jainisme dan Budha. Teks Advaita Vedanta mengadopsi spektrum pandangan dari idealisme, termasuk ilusionisme, hingga posisi realistis atau mendekati realistis yang diungkapkan dalam karya-karya awal Shankara. Di zaman modern, pandangannya muncul dalam berbagai gerakan Neo-Vedanta. Itu disebut sebagai contoh paradigmatik dari spiritualitas Hindu.