Asterisms adalah seperangkat bintang yang, by the way, dikelompokkan secara alami, mereka membentuk semacam geometris angka, dikenali kebanyakan manusia. Artinya; Ini adalah fenomena cahaya yang ditawarkan oleh beberapa mineral yang menunjukkan bintang terang di dalam massanya.
Sejak zaman kuno, manusia senang mengamati sejumlah besar tubuh bercahaya yang ditemukan di langit. Dengan demikian, dan dengan perkembangan teknologi baru dan diversifikasi kepercayaan, mereka mulai dikaitkan dengan aspek-aspek tertentu dari kehidupan sehari-hari, selain berfungsi sebagai semacam panduan untuk mengevaluasi setiap musim dan masa depan manusia.
Sekitar tahun 1930, karena perbedaan yang ada di berbagai atlas di peta konstelasi, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan untuk menetapkan serangkaian parameter universal, untuk menghindari munculnya formasi lain yang tidak berguna.
Saat ini kebanyakan kapal memiliki teknologi yang tepat agar kapal tidak tersesat di laut. Di sisi lain, bagan navigasi adalah alat yang sangat berguna dalam hal ini. Pada zaman dahulu, kedua alat ini tidak ada, sehingga konstelasi menjadi satu-satunya acuan yang valid. Selama berabad-abad asterisme Biduk, Cassiopeia, Big Dipper Pegasus dan banyak lainnya telah menjadi sumber informasi urutan pertama untuk navigasi di dua belahan planet ini.
Dalam cabang topografi, sebuah asterisme secara grafis terdiri dari tiga tanda bintang yang ditempatkan di simpul segitiga sama sisi imajiner (segitiga, namanya berasal dari konsep astronomi asterisme, yang menunjukkan sekurang-kurangnya tiga bintang). Asterisme digunakan untuk menarik perhatian ke suatu bagian atau sub-bab terpisah dalam sebuah buku. Kode Unicode-nya adalah U + 2042, tetapi terkadang karakter ini diganti dengan tiga atau lebih tanda bintang atau titik. Kadang-kadang dapat diganti dengan spasi ekstra di antara dua paragraf untuk menunjukkan pemisahan antar sub-bab. Karakter ini tidak sama dengan simbol (karakter Unicode U + 2234), serupa tetapi dibangun dengan tiga titik.