Istilah Carpe Diem adalah ungkapan yang berasal dari bahasa Latin dan dikaitkan dengan penyair Romawi Horacio, yang menulisnya di buku pertama Odes: “Carpe Diem, quam minium credulous postero”, yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol berarti “manfaatkan setiap hari, jangan percaya besok ”. Horacio dengan kalimat ini mengatakan kepada pembacanya bahwa hidup harus dinikmati saat ini, karena masa depan tidak diketahui.
Untuk Carpe Diem, hal yang sangat penting adalah untuk menghargai setiap detik kehidupan dan tahu bagaimana membuat sebagian besar waktu yang dihabiskan dalam dunia duniawi.
Seringkali perjalanan waktu memungkinkan orang untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan dalam hidup mereka, mencapai kesimpulan bahwa itu sangat singkat dan kematian adalah sesuatu yang cepat atau lambat pasti akan datang. Fakta bahwa semua manusia sadar akan keterbatasan hidup, memungkinkan mereka untuk memikirkan apa artinya hidup, dan apa yang bisa dilakukan untuk menjalaninya sepenuhnya.
Mereka yang hidup pada Abad Pertengahan, dapat memahaminya melalui ungkapan Homer dalam karyanya yang luar biasa " The Odes ". Horacio percaya bahwa satu-satunya hal yang benar yang dimiliki manusia adalah kematian, oleh karena itu manusia perlu menikmati hidup selagi masih ada.
Saat ini ungkapan ini telah diambil oleh banyak orang sebagai gaya hidup, orang yang berpikir demikian, menjalani hidup mereka seolah-olah itu adalah hari terakhirnya. Anda tidak yakin akan masa depan, karena itu dapat membawa kemunduran, baik itu penyakit atau kecelakaan, jadi Anda tidak pernah tahu persis apa yang akan terjadi, itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak mungkin untuk diprediksi. Oleh karena itu, rencana jangka panjang mungkin tidak berhasil, karena waktu "berlalu" dan Anda harus hidup sekarang.
Di sisi lain, ada yang menganggap cara pandang hidup ini agak tidak bertanggung jawab karena salah jika mereka tidak memikirkan masa depan, karena orang harus ingat bahwa itu akan menjadi milik mereka ketika mereka tua, setiap individu harus bekerja, untuk dapat memastikan kehidupan yang tenang, di senja keberadaannya.
Penting untuk menunjukkan bahwa ungkapan ini, pada tingkat kesusastraan, telah diambil sebagai tema yang berulang dalam karya yang tak terhitung banyaknya; Mempertimbangkan ajakan kepada siapa pun untuk membuang waktu, menikmati waktu di bumi ini, tanpa menekankan tentang apa yang akan terjadi besok. Carpe Diem sangat populer selama Renaissance.
Singkatnya, satu-satunya hal nyata yang dimiliki makhluk hidup adalah kematian dan penting untuk selalu mengingatnya setiap saat; jika tidak, hidup akan berlalu tanpa disadari dan waktunya akan tiba ketika Anda akan menyadari bahwa waktu telah berlalu dan hidup tidak dinikmati.