Pemukiman pertama di Cina dibuat di sekitar jalur sungai penting yang diwakili oleh sungai kuning, karena kebutuhan untuk memanfaatkan sumber daya hidrolik yang memungkinkan mereka memperoleh manfaat pertanian yang lebih baik. Para pemukim tinggal di rumah kayu dan mengabdikan diri untuk bercocok tanam, berburu, dan memancing. Salah satu peradaban Cina pertama adalah peradaban "Hia" yang menjalankan kekuasaannya sejak tahun 2737 SM.
Sejak tahun 1525, Tiongkok diperintah oleh Dinasti Chang, pada saat itu masyarakat yang mendiami permukiman tersebut mulai melindungi mereka dengan membuat tembok bumi. Populasi menjadi semakin luas, di bawah komando penguasa yang kuat. Para penguasa mengalihkan kekuasaan kepada anak-anak atau saudara mereka. Menjadi dinasti Chang yang pertama meninggalkan bukti sejarah keberadaannya.
Selama ini, orang Tionghoa belajar bekerja dengan perunggu, mampu membuat senjata, perkakas, dan wadah. Namun, selama mandat Dinasti Chang, Tiongkok belum memasuki modernitas, penduduknya masih dalam zaman batu, dan mereka harus tunduk kepada pemilik tanah tempat mereka bekerja dan ini pada gilirannya harus mematuhi raja.
Masyarakat terbagi antara kelas kaya yang tinggal di kota-kota yang mempraktikkan perburuan dan perang, dan kelas miskin, yang terdiri dari petani. Setelah Dinasti Chang, Dinasti Chu datang pada 1050 SM, dibebaskan oleh wu-wang, yang menetapkan standar moral dan perilaku yang kaku, selalu dikaitkan dengan penghormatan terhadap sejarah dan tradisi.
Wu-wang, menghadiahi orang-orang dengan tanah, yang mulai memerintah mereka, ini menyebabkan pemisahan otoritas politik. Kemudian negara-negara kuat muncul, salah satunya adalah Tsin, yang berhasil mendominasi yang lain, penguasa Cheng mengambil alih kekuasaan, yang kemudian setuju untuk menyandang nama Chi Huang-Ti, sehingga memulai dinasti baru. Kaisar ini membagi wilayah menjadi gubernur di bawah komando para pemimpin, tunduk pada otoritasnya, dan melaksanakan pekerjaan umum penting yang mencakup istana, bangunan, jembatan, dan kanal.
Salah satu karya besar dinasti ini adalah Tembok Besar Tiongkok, yang dibangun untuk bertahan dari serangan kuat kaum barbar dari utara.
Dialek Cina, yang ditulis melalui karakter, diubah selama dinasti ini menjadi karakter perangko kecil, yang masih berlaku sampai sekarang.
Dari Tiongkok primitif, doktrin guru Konfusius masih dipertahankan, yang merupakan orang yang menetapkan dasar aturan perilaku yang mencakup ketaatan, kesetiaan, dan rasa hormat sebagai aturan hidup.