Istilah hasil bagi umumnya digunakan dalam bidang matematika, untuk mendefinisikan hasil yang diperoleh, setelah menerapkan operasi aritmatika yang disebut pembagian, yaitu ketika membagi satu angka dengan yang lain, akan dihasilkan besaran lain. Jumlah ini akan disebut hasil bagi. Di sisi lain, kata ini memiliki arti lain dan berkaitan dengan kecerdasan intelektual.
Dalam konteks matematika, hasil bagi adalah angka yang dihasilkan setelah melakukan pembagian. Pembagian adalah prosedur aritmatika yang terdiri dari menemukan berapa kali angka yang disebut "pembagi" dimasukkan ke dalam angka lain yang disebut "pembilang". Ada yang disebut divisi eksak, disebut demikian karena hasil bagi yang diperoleh adalah bilangan bulat.
Misalnya, saat melakukan pembagian antara 10 dan 2, hasil yang diperoleh adalah angka 5, karena 10/5 = 2. Dalam prosedur ini, 10 adalah dividen, 5 pembagi dan 2 adalah hasil bagi. Jika Anda ingin memeriksa apakah hasilnya benar, kalikan saja pembagi dengan hasil bagi dan Anda akan mendapatkan dividennya.
Nah, bila mengacu pada IQ atau yang juga dikenal dengan IQ, kita berbicara tentang angka yang diperoleh setelah menerapkan tes kecerdasan, hal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan mental seseorang dalam lalu kontras dengan individu lain pada usia yang sama.
Tes atau kuesioner ini akan mengevaluasi berbagai keterampilan dan pengetahuan orang yang diteliti, dan kemudian menginterpretasikan hasilnya, yang akan menunjukkan apakah subjek berada dalam parameter kecerdasan normal, atau di atas atau di bawahnya.
Intelligence quotient disingkat dengan akronim CI. Menurut standar normal, koefisien untuk kelompok usia adalah 100. Seseorang yang memperoleh IQ lebih tinggi dari 100 berada di atas rata-rata; sekarang, jika hasil bagi kurang dari 100, misalnya 94 atau 95, maka orang tersebut memiliki kecerdasan yang lebih rendah dari rata-rata. Individu yang IQ-nya lebih tinggi dari 98% dari populasi dianggap sebagai orang yang super cerdas, karena kapasitas mentalnya di atas standar normal.