Kata comedogenic mengacu pada tindakan yang dilakukan suatu produk ketika menyebabkan ketidaksempurnaan tertentu yang dikenal sebagai komedo (komedo dan komedo putih), produk ini disebut komedogenik. Oleh karena itu, produk apa pun yang disebut non-comedogenic adalah produk yang tidak menghalangi atau menyumbat pori-pori kulit. Komedogenisitas adalah kemampuan beberapa produk, obat-obatan, atau zat lain seperti steroid anabolik, untuk mengembangkan komedo jerawat.Komedo ini adalah lesi dasar atau luka pada akne vulgaris, sebagai akibat dari penumpukan dan peningkatan sebum dan keratin di lubang keluar dari folikel rambut. Bintik-bintik ini berwarna hitam karena oksidasi sebum, tetapi bukan karena adanya kotoran di dalamnya. Komedo bisa terbuka, yang disebut komedo, atau bisa juga tertutup di mana pori-pori tidak terlihat dan berasal dari lesi inflamasi pada kulit.
Nah, produk atau obat-obatan nonkomdogenik yang karena komposisinya tidak membantu munculnya komedo tersebut, baik itu komedo ataupun komedo putih, ataupun komplikasi dari jerawat. Produk kosmetik yang memiliki viskositas, atau tidak beraturan, tidak harus bersifat komedogenik karena sangat baik produk cair dapat lebih bersifat komedogenik daripada produk yang lebih padat.
Banyak produk kosmetik yang tidak mencantumkan bahan-bahan komedogenik tertentu seperti minyak biji gandum, Cetyl alcohol (emollient), Myristyl Myristate (conditioner), Isopropyl Myristate, Oleth-3, antara lain. Produk kosmetik diklasifikasikan sebagai non-comedogenic dan mendapatkan gelar ini setelah melewati serangkaian tes dan studi.