Konseptualisasi dapat dilihat sebagai representasi abstrak dan disederhanakan dari apa yang diketahui setiap orang tentang suatu topik atau dunia secara umum dan, untuk beberapa alasan, ingin mereka wakili. Kenyataannya, representasi yang dibuat adalah apa yang diketahui orang tersebut, dan di dalamnya konsep diekspresikan dari sudut pandang hubungan verbal dengan konsep lain dan contoh masing-masing; dengan hubungan hierarki yang menyiratkan pembentukan objek untuk satu atau lebih kategori.
Hakikat pengetahuan adalah intensionalitas yang telah dijelaskan oleh filsuf Thomas Aquinas, yaitu setiap konsep mental mengacu pada objek atau ide yang nyata. Latihan konseptualisasi berarti membuat ide Anda sendiri tentang topik tertentu. Latihan mental ini menunjukkan tujuan bahwa seseorang harus memahami realitas tertentu.
Dari sudut pandang pembelajaran, ada teknik-teknik studi yang sangat sesuai untuk membuat konsep bahwa informasi spesifik adalah cara untuk mengasimilasi data secara lebih efektif dalam periode waktu yang lebih singkat. Misalnya, garis besar adalah sarana untuk membuat konsep topik studi yang memiliki gambaran umum tentangnya. Melalui skema, dimungkinkan juga untuk beralih dari yang umum ke yang khusus dan dari yang khusus ke yang universal. Selain itu, curah pendapat juga merupakan dinamika yang menarik.
Ketika kita mengkonseptualisasikan realitas, kita bergerak di bidang abstraksi, yaitu, kita memiliki gagasan umum tentang sesuatu. Konseptualisasi menunjukkan representasi mental dari realitas. Oleh karena itu, esensi sejati dari konsep adalah hubungannya dengan apa yang mereka wakili.
Adapun keterampilan konseptualisasi adalah kemampuan seseorang untuk mempersepsikan suatu masalah, organisasi, tema secara keseluruhan, dan pada gilirannya memvisualisasikan keterkaitan antara bagian-bagiannya. Keterampilan ini salah satu yang paling sulit untuk dikembangkan karena didasarkan pada cara berpikir masing-masing individu.
Dalam konteks filosofis, ada subjek filosofis yang sangat penting untuk menganalisis proses konseptualisasi melalui studi penalaran: logika. Konseptualisasi memungkinkan untuk meletakkan dasar-dasar kerangka teoretis. Setiap orang melakukan proses konseptualisasi melalui pengalamannya masing-masing, oleh karena itu penalaran ini juga bisa bersifat abstrak.