Jawaban adalah jawaban atas pertanyaan, ini adalah klarifikasi yang muncul dalam dialog antara dua orang, yaitu pengirim dan penerima. Dialog bertentangan dengan monolog di mana hanya satu orang yang mengintervensi. Respon tersebut merupakan bagian fundamental dari proses komunikasi asertif dimana dua orang melakukan intervensi dan harus ada yang aktif mendengarkan agar terjadi saling pengertian. Jawaban menunjukkan tanggapan yang disengaja, bijaksana, dan bijaksana untuk pertanyaan tertentu.
Dari sudut pandang komunikatif, penting juga untuk menentukan bahwa bukan hanya apa yang Anda katakan itu mendasar, tetapi juga cara Anda mengatakannya. Artinya, Anda juga berkomunikasi dengan bahasa tubuh, sikap, dan nada suara Anda. Oleh karena itu, ketika Anda memberikan jawaban kepada orang lain, Anda juga harus mempertimbangkan informasi ini untuk memiliki visi realitas global.
Tata krama yang baik mencerminkan kesopanan dalam menanggapi pertanyaan tertentu dengan baik. Pada kesempatan tertentu, bisa juga orang tak dikenal yang mengajukan pertanyaan kepada Anda di jalan dan menunggu jawaban Anda. Misalnya, mungkin seseorang bertanya kepada Anda jam berapa sekarang atau di mana lokasi gereja yang memiliki nilai wisata yang bagus.
Orang perlu memahami realitas secara internal pada tingkat rasional, oleh karena itu mereka selalu cenderung mencari jawaban atas semua pertanyaan mereka. Namun dari sudut pandang filosofis, pada tataran manusia terdapat kontradiksi bahwa banyak pertanyaan yang tidak memiliki jawaban yang jelas. Misalnya, tidak diketahui apakah ada kehidupan setelah kematian, dari mana asal mula alam semesta, tidak ada bukti ilmiah tentang keberadaan Tuhan… Dalam pengertian ini, manusia juga mengkonstruksi tanggapannya sendiri sesuai dengan Nilai-Nilai mereka. dan jawaban ini membantu Anda hidup lebih baik.