Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi dan anak yang lebih tua yang masih memakai popok. Dermatitis ini terjadi akibat gesekan feses dan urine dengan kulit halus bayi. Iritasi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dari 0 hingga 12 bulan dan lebih sering terjadi saat mereka mulai makan makanan padat.
Dermatitis popok adalah disebabkan oleh jamur yang dikenal dengan nama dari candida dan yang sangat umum pada bayi.
Anak-anak yang biasanya paling rentan terkena dermatitis adalah mereka yang tidak menjaga kebersihan dengan baik dan tetap basah dalam waktu lama. Produk yang digunakan untuk mencuci popok kain juga terjadi pada anak-anak yang mengalami diare, infeksi saluran kencing, dan reaksi alergi.
Beberapa gejala dan tanda ruam popok adalah sebagai berikut:
- Ruam kemerahan.
- Bagian penis pria yang sangat memerah.
- Bagian vulva yang merah dan bengkak pada anak perempuan.
- Bisul dan gelembung dengan nanah.
- Lesi yang meningkat dan membesar berhubungan dengan iritasi yang ada.
Untuk ruam popok, sangat disarankan agar kulit bayi benar-benar bersih dan kering, serta menjaganya tetap tanpa popok selama mungkin.
Di antara perawatan untuk ruam popok adalah salep tidak berbau sebagai pelindung kulit yang bersentuhan dengan kain, dokter anak merekomendasikan krim yang mengandung pelembab seperti petroleum jelly, zinc oxide atau panthenol yang mengandung kualitas regeneratif yang bagus memberikan kelembutan dan menenangkan gatal ini akan berlaku dalam kasus dermatitis ringan.
Dermatitis popok yang lebih akut disebabkan karena adanya jamur yang disebut candida, dalam hal ini harus diobati dengan obat-obatan berupa krim topikal dan antijamur seperti mycostatin, clotrimazole, ketoconazole atau nistatin. Salep steroid seperti hidrokortison 1% juga dianjurkan .
Disarankan dokter tidak menggunakan pati dari jagung atau bubuk karena bisa memperparah iritasi pada kulit bayi.