Depresi merupakan suatu kondisi psikologis yang sering dialami oleh perasaan sedih, cemas, dan pesimisme. Ini adalah gangguan mood yang dapat mempengaruhi sebagian besar populasi dunia, tanpa membedakan usia atau jenis kelamin. Pasien yang didiagnosis mengaku mengalami masa-masa di mana mereka merasa tidak dapat menikmati aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari, selain melindungi diri dari lingkungan sosial, mendedikasikan diri pada kesedihan dan kesedihan. Ada banyak sekali penyebabnya, yang melibatkan trauma, gaya hidup, dan kualitas hubungan sosial, selain pola asuh. Demikian pula, dapat diklasifikasikan menurut gejala yang terjadi dan persistensi mereka.
Dysthymia adalah kondisi yang mirip dengan depresi, di mana sebagian besar gejalanya terjadi, tetapi tidak cukup untuk mendiagnosisnya. Itu membuat pasiennya memiliki harga diri yang rendah, serta sikap sedih dan sedih. Menurut penelitian baru-baru ini, ada kemungkinan bahwa setidaknya 5% populasi rentan mengalami dysthymia; Namun, telah ditentukan bahwa mereka yang mengidapnya memiliki riwayat keluarga, yaitu penyakit tersebut bersifat genetik-turun-temurun. Ini biasanya muncul pada usia dini dan, setelahnya, mampu menurunkan nafsu seksual dan mendorong individu untuk mengonsumsi obat-obatan atau alkohol.
Gangguan memori, tidur, makan, konsentrasi, dan ketidakmampuan membuat keputusan adalah gejala lain yang diperhitungkan pada saat diagnosis. Perawatan membutuhkan penggunaan antidepresan, seperti fluoxetine, paroxetine, dan sertraline, selain terapi psikologis.