Kata epigenetika berasal dari bahasa Yunani, di mana epi berarti di atas, mengacu pada keberadaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi genetika dengan memodifikasi cara pengungkapannya. Faktor-faktor ini terutama adalah kondisi lingkungan, yang mampu mengubah proses dan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh dan yang menyebabkan informasi yang terkandung dalam gen diekspresikan atau tidak.
Di masa lalu, pemahaman tentang penyakit difokuskan pada interaksi antara gen yang diturunkan (misalnya dalam kasus diabetes) dan lingkungan (misalnya, kebiasaan makan dan aktivitas fisik). Tanpa bagaimanapun, para peneliti selalu bertanya-tanya bagaimana risiko dan frekuensi beberapa kondisi tampaknya berubah dari satu generasi ke generasi lainnya. Bagaimanapun juga, menurut genetika tradisional, perubahan terpenting dalam struktur genom manusia hanya terjadi selama beberapa generasi atau bahkan setelah ribuan tahun. Namun, konsep epigenetik mengungkapkan informasi yang menjelaskan bagaimana perubahan ini dapat terjadi lebih cepat.
Semakin banyak penelitian tampaknya mendukung peran yang dimainkan oleh gaya hidup orang tua dan efek (kemungkinan permanen) yang mereka timbulkan pada kesehatan anak-anak, cucu, dan lainnya.
Sementara perubahan dalam “sakelar genetik hidup dan mati” yang diteruskan ke anak-anak yang telah lahir mungkin tidak dapat diubah, menjalani hidup yang lebih sehat bisa jadi sangat berharga bagi kesehatan anak-anak di masa depan dan anak-anak mereka.. Epigenetik tidak hanya berlaku untuk pengalihan karakteristik yang berpotensi negatif atau risiko kesehatan, tetapi juga untuk manfaat mewarisi faktor sehat.
Ilmuwan juga menerapkan konsep epigenetik pada pengembangan pendekatan baru untuk mengobati penyakit yang memiliki penyebab genetik. Saat ini menghasilkan obat yang mengaktifkan atau menonaktifkan gen yang rusak dengan mekanisme epigenetik. Jenis "perbaikan cepat" genetika dapat menyebabkan kanker, diabetes dan penyakit dari Alzheimer.
Gen mungkin memerlukan aktivator atau inhibitor yang mendukung atau menghambat ekspresinya, faktor-faktor seperti penambahan fraksi kecil molekul ke DNA mampu mengubah cara rantai ini diatur dalam ruang, memfasilitasi atau membatasi akses alat transkripsi gen. gen, yang pada akhirnya akan memimpin atau tidak mensintesis protein yang dikodekan oleh gen.
Akhirnya, perubahan konformasi DNA ini akan berdampak besar karena transkripsi beberapa gen adalah mekanisme yang bertanggung jawab atas perkembangan berbagai jenis kelainan seperti autisme atau bahkan beberapa jenis kanker.
Epigenetik adalah topik yang kompleks tetapi menarik, karena membuka pintu kemungkinan untuk mengembangkan bidang terapi gen yang dalam waktu yang tidak terlalu lama akan memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti menekan perkembangan kanker, dengan perubahan yang menawarkan kemungkinan ditularkan dari generasi ke generasi.