Sastra

Apa itu esoterik? »Definisi dan artinya

Anonim

Di masa lalu, mencapai pengetahuan esoterik berarti diinisiasi ke dalam seni mistik, mempelajari rahasia yang tidak diketahui orang normal. Sekarang, ketika sebuah topik disebut esoterik, biasanya topik itu tidak terlalu mistis tetapi sulit untuk ditembus: akuntansi keuangan dapat tampak esoterik bagi orang-orang yang dengan mudah tercengang saat mengisi formulir pajak mereka.

Esoterisme, juga dikenal sebagai Tradisi Misterius Barat, adalah istilah akademis untuk berbagai ide dan gerakan yang terkait secara longgar yang telah berkembang dalam masyarakat Barat. Mereka sangat berbeda dari agama ortodoks Yudeo-Kristen dan rasionalisme tercerahkan. Sebagai bidang transdisipliner, esoterisme telah meresap dalam berbagai bentuk filsafat, agama, pseudosain, seni, sastra, dan musik Barat, terus memengaruhi gagasan intelektual dan budaya populer.

Ide untuk mengkategorikan berbagai tradisi dan filosofi Barat bersama-sama di bawah rubrik yang sekarang kita sebut "esoterisisme" berkembang di Eropa pada akhir abad ke-17. Berbagai ahli telah memperdebatkan definisi yang tepat dari esoterisme Barat, dengan sejumlah opsi berbeda yang diajukan. Seorang modelSarjana mengadopsi definisi "esoterisisme" dari mazhab esoterik tertentu, memperlakukan "esoterisisme" sebagai tradisi batin okultis perennialist. Perspektif kedua menganggap esoterisisme sebagai kategori yang mencakup pandangan dunia yang berusaha merangkul pandangan dunia yang "berhantu" dalam menghadapi perasaan kecewa yang semakin meningkat. Yang ketiga menganggap esoterisme Barat sebagai kategori yang mencakup semua "pengetahuan yang ditolak" dari budaya Barat yang tidak diterima baik oleh lembaga ilmiah maupun oleh otoritas agama ortodoks.

Tradisi pertama yang kemudian mereka analisis sebagai bentuk esoterisme Barat muncul di Mediterania timur pada zaman kuno akhir, di mana Hermetikisme, Gnostisisme, dan Neoplatonisme berkembang sebagai aliran pemikiran yang berbeda daripada yang menjadi agama Kristen arus utama. Di Eropa Renaisans, minat pada banyak ide kuno ini meningkat, dengan berbagai intelektual berusaha menggabungkan filosofi "pagan" dengan Kabbalah dan dengan filsafat Kristen, yang mengarah pada munculnya gerakan esoterik seperti teosofi Kristen. Abad ketujuh belas menyaksikan perkembangan masyarakat inisiasi yang menganut pengetahuan esoterik seperti Rosikrusianismedan Freemasonry, sedangkan Zaman Pencerahan di abad ke-18 menyebabkan perkembangan bentuk-bentuk baru pemikiran esoterik.