Planet ekstrasurya juga disebut "planet surya tambahan" adalah planet yang berputar mengelilingi bintang lain yang bukan matahari kita. Planet ekstrasurya pertama (tiga planet) ditemukan pada tahun 1992 mengorbit bintang pulsar yang disebut PSR B1257 + 12 pada jarak 980 tahun cahaya dari Bumi. Sangat sulit untuk memotret planet ekstrasurya secara langsung, karena jaraknya yang sangat jauh dan juga cahaya yang dipantulkannya sangat lemah (ingat bahwa planet bukanlah generator cahaya). Sejauh ini Anda hanya memiliki sedikit lebih dari sepuluh exoplanet.
Kata exoplanet berasal dari bahasa Yunani, dan terdiri dari prefiks "exo", yang berarti "di luar", dan "planétes" yang mengacu pada "sesuatu yang mengembara". Penemuan exoplanet penting karena membantu memperluas pengetahuan tentang teori dan model pembentukan bintang dan galaksi.
Tata surya kita yang berputar mengelilingi bintang kita, Matahari, berusia 4,6 miliar tahun. Penemuan sistem yang lebih muda atau lebih dewasa dengan eksoplanet yang berputar mengelilingi bintang lain akan membantu menentukan sifat Tata Surya dan kelayakan huni planet lain.
Menurut International Astronomical Union (IAU), planet di luar Tata Surya harus mengorbit di sekitar bintang atau sisa bintang (katai putih atau bintang neutron) dan memiliki massa kurang dari 14 massa Jupiter. Karena massanya yang berkurang, mereka tidak mencapai suhu dan kepadatan di interiornya yang cukup tinggi untuk memadukan deuterium, isotop hidrogen yang terdiri dari proton dan neutron, atau elemen kimia lainnya. Oleh karena itu, mereka tidak menghasilkan energi dari jenis sumber ini.
Saat ini telah dipastikan terdapat lebih dari 500 exoplanet atau planet ekstrasurya. Di sisi lain, diyakini bahwa beberapa dari mereka mungkin terletak di zona layak huni, yaitu zona di mana air cair di permukaannya dimungkinkan.
Menurut ahli astronomi dan astrobiologi, jika sebuah planet mengandung air cair, kemungkinan besar terdapat beberapa bentuk kehidupan di atasnya. Planet ekstrasurya Gliese 581, yang berjarak lebih dari 20 tahun cahaya dari Bumi, adalah planet ekstrasurya dengan kondisi terbaik untuk menampung segala bentuk kehidupan.
Proxima B, sebuah exoplanet yang mengorbit bintang katai merah di dekat Centauri, dapat dihuni karena merupakan planet berbatu, dengan massa sedikit lebih tinggi dari Bumi, dan berada dalam zona layak huni. Jarak antara Proxima B dan Bumi sekitar 4 tahun cahaya, yang berarti untuk mencapainya dengan pesawat ulang-alik akan memakan waktu sekitar 165.000 tahun. Untuk mencapai Proxima B lebih cepat, para astronom sedang mengerjakan proyek jubah nano yang bergerak jauh lebih cepat daripada kapal konvensional dan diperkirakan ini dapat dicapai dalam 50 tahun ke depan.