Planet Bumi diperkirakan memiliki luas permukaan 510,1 juta km², dengan 70% ditempati oleh perairan dengan berbagai ukuran. Dalam keluasannya, ini adalah rumah bagi sejumlah besar spesies, baik tumbuhan maupun hewan, dan pengaturan alam yang luar biasa; semua ini bekerja secara harmonis. Akan tetapi, ada serangkaian perubahan dalam lingkungan, karena aksi faktor-faktor tertentu, yang dapat mengubah kondisi kehidupan semua spesies. Salah satunya adalah glasiasi. Fenomena ini dipelajari oleh glasiologi, salah satu ilmu kebumian, yang mendefinisikannya sebagai " periode atau zaman di mana ada tutup kutub di belahan utara dan selatan."
Dengan demikian, selama beberapa abad glasiasi telah dianggap sebagai periode di mana suhu global turun, yang mengakibatkan perluasan tutup kutub. Menurut glasiologi, saat ini kita sedang mengalami masa glasiasi, karena sebagian besar lapisan es di Greenland dan Antartika masih terjaga. Perlu dicatat bahwa zaman es tertua terjadi 2,7 miliar tahun yang lalu. Yang diketahui paling parah terjadi lebih dari 850 juta tahun yang lalu dan berakhir 650 juta tahun yang lalu; ini, dengan cara yang sama, telah diklasifikasikan sebagai "yang paling terdokumentasi", karena dampak historisnya terhadap penduduk pada waktu itu.
Selama glasiasi, terdapat rangkaian periode di mana suhu menjadi lebih hangat, yang dikenal sebagai "interglasial". Ketika ini terjadi, tutupnya berkurang dan iklim menjadi lebih panas. Ini terjadi sebagai proses untuk membangun kembali keseimbangan suhu, di mana erosi, permukaan laut, dan sinar matahari musim panas ikut campur.