Ketika berbicara tentang sejarah universal, referensi dibuat pada kompilasi peristiwa terpenting yang telah dilalui manusia dari asal-usulnya hingga saat ini. Ia mencoba menjelaskan secara rinci bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi dan apakah ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penjelasan yang lebih didaktik dan mudah dipahami, sejarawan membagi sejarah universal menjadi empat periode (Antiquity, Middle Ages, Modern Age dan Contemporary Age).
Sejarah universal mempunyai cara belajar yang berbeda, jika misalnya dilakukan studi tentang kehidupan seseorang, maka harus dilakukan penyelidikan tentang kehidupannya dan lingkungan sosial tempat orang tersebut berkembang. Di sisi lain, jika seorang sejarawan melakukan investigasi terhadap wilayah tempat tinggalnya, ia harus mengumpulkan data-data penting tentang apa yang terjadi di tempat tersebut, selain memiliki perspektif realitas yang jauh lebih terbuka. Varian lain dari studi sejarah terjadi ketika, misalnya, seorang peneliti bertugas mempelajari periode tertentu di negara tertentu, perspektifnya harus lebih diperluas.
Sebagaimana telah disinggung di atas, sejarah universal terbagi dalam empat periode yaitu Zaman Purbakala, Abad Pertengahan, Zaman Modern dan Zaman Kontemporer, dalam kurun waktu terakhir ini terdapat tahapan yang sangat penting, inilah masa yang dikenal sebagai masa ilustrasi, yang didasarkan pada arus intelektual dan budaya, tahap lain yang sangat relevan dikenal sebagai Zaman Pencerahan, yang karakteristik dasarnya adalah memperjuangkan kualitas hidup yang lebih baik bagi orang-orang, mengakhiri takhayul, yang tirani dan kebodohan yang menutupi peradaban waktu, semua ini melalui penggunaan akal manusia. Fakta lainnyaSelama periode kontemporer, yang disebut Revolusi Industri adalah protagonis, ia bermula di Inggris Raya dan kemudian meluas ke seluruh Eropa dan dunia, fakta ini memberi jalan kepada industri dan produksi sebagai poros fundamental ekonomi dunia..