Psikologi

Apa itu monoton? »Definisi dan artinya

Anonim

Monoton mengacu pada tindakan selalu melakukan aktivitas yang sama, tanpa mengubah apapun. Misalnya, seseorang bangun, sarapan, pergi bekerja, kembali pada sore hari, mengerjakan tugas, pergi tidur dan keesokan harinya melakukan hal yang sama lagi dan begitu seterusnya setiap hari dalam hidupnya.

Monoton dapat muncul dalam konteks yang berbeda, dalam cinta, di tempat kerja, dll. Konsekuensinya dapat berdampak negatif pada tingkat psikologis, karena dapat menimbulkan munculnya rasa tidak puas, kebosanan, kinerja yang buruk, hingga pada titik ketidakbahagiaan.

Saat menjalin hubungan, kemonotonan dikaitkan dengan rutinitas sehari-hari, selalu harus melakukan hal yang sama, tanpa berusaha mencari hal baru, pengalaman baru, artinya kedua belah pihak bisa menikmati hubungan tersebut. Kemonotonan dalam hal ini bisa sangat membahayakan kehidupan sebagai pasangan. Banyak penyebab perpisahan atau perceraian karena kemonotonan. Saat pasangan merasa hubungan itu membosankan, tidak ada yang bisa menyuntikkan emosi, saat itulah konflik dimulai.

Banyak terapis yang merekomendasikan pasiennya untuk mengesampingkan rutinitas dan memiliki keberanian untuk melakukan hal-hal baru, sehingga mereka tidak akan menjadi monoton.

Orang bisa mengakhiri beban ini, dengan hal-hal kecil, misalnya ketika pergi bekerja, dia mengambil jalan yang sama, sekarang dia melakukannya untuk orang lain, atau jika itu biasa naik lift untuk pergi ke kantornya, yah biarkan dia menuruni tangga; atau jika Anda adalah salah satu dari mereka yang terbiasa meninggalkan pekerjaan dan langsung pulang, maka ambillah satu hari dan pergi ke mal untuk melihat toko, dll. Singkatnya, cobalah keluar dari hal biasa dan lakukan hal-hal baru.

Menghentikan rutinitas ini dapat bermanfaat bagi kesehatan mental masyarakat, karena otak membutuhkan dorongan untuk tetap aktif, karena dalam jangka panjang, kemonotonan membawa ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan pada mereka yang tinggal di dalamnya.