Neurokimia diartikan sebagai rangkaian studi khusus tentang semua jenis komponen kimia, yang meliputi apa yang disebut neurotransmitter dan partikel sebagai narkotika yang dapat menyebabkan perubahan drastis pada neuron. Kepentingannya terletak pada fungsi zat kimia yang disintesis dan dilepaskan di dalam otak, karena melalui merekalah organ tersebut akan dapat sepenuhnya memenuhi setiap fungsinya, di antara zat yang paling relevan adalah temukan hormon, neurotransmiter, peptida, antara lain.
Pada 1950-an, ilmu ini menjadi spesialisasi penelitian ilmiah yang sangat relevan di dunia. Awal dari neurokimia kembali ke serangkaian pertemuan internasional tentang neurokimia, berkat literatur yang sangat penting muncul, seperti yang diterbitkan pada tahun 1954 yang disebut " Biokimia perkembangan sistem saraf". Konvensi ini berfungsi sebagai insentif untuk mempromosikan munculnya International Society of neurochemistry, dalam konvensi awal topik diskusi adalah mengenai asal-usul zat neurotransmitter yang berbeda seperti histamin, asetilkolin, dan serotonin.Pada tahun 1970-an, topik diskusi dan penelitian menjadi lebih spesifik.
Dengan mempelajari otak secara mendetail, sejumlah besar peristiwa yang luar biasa sekaligus rumit dapat diamati, yang berlangsung, bervariasi, dan menghilang dalam beberapa detik, contohnya terjadi ketika orang melakukan suatu gerakan.dari salah satu ekstremitasnya, proses ini adalah hasil kerja yang dilakukan oleh sekumpulan besar neuron, yang melalui kontak listrik dapat menentukan aktivitas, perasaan, dan emosi tubuh. Hal-hal yang biasanya ditemukan orang sesederhana ingatan, penciuman dan juga cara mempelajari sesuatu adalah fungsi yang sangat kompleks dimana banyak zat kimia yang terlibat dan menjadi objek studi neurokimia. Berkat itu, banyak hal yang tidak diketahui pada zaman kuno tentang kesehatan manusia telah diuraikan.