Ini adalah penyakit emosional, yang terdiri dari degradasi sistem saraf, yang mengakibatkan individu kesulitan dalam mengelola emosi mereka, yang pada gilirannya memicu hambatan untuk memiliki kinerja dan adaptasi yang baik dalam lingkungan keluarga, sosial dan kerja.
Deformasi kognitif ini menyebabkan penurunan kesehatan mental, karena orang tersebut menderita ketidakstabilan emosi, akibat kecemasan.
Salah satu ciri utama dari penyakit ini adalah mereka yang mengidapnya berhasil menjaga hubungan dengan kenyataan dan tingkat introspeksi yang baik. Namun, hambatan adaptasi tercipta karena munculnya perilaku berulang dan (dalam banyak kasus) tidak disukai, yang mereka gunakan sebagai mekanisme pertahanan untuk mengatasi tingkat stres dan penderitaan yang tinggi yang mereka derita.
Begitu pula, kemampuan mengenali penyakit dan menyadari bahwa mereka mengidapnya merupakan ciri khas penderita neurosis.
Neurosis dapat terjadi pada semua usia, dan dapat dideteksi dengan tes psikologis.
Tingkat keparahannya sangat bervariasi, dari derajat ringan (terkendali), hingga kondisi serius, yang membutuhkan rawat inap dan ketidakmampuan.
Penyebab penyakit ini sangat bervariasi sesuai dengan kepribadian masing-masing individu dan kemampuan yang mereka miliki untuk menghadapi kesedihan yang menyerang mereka. Diantara faktor utama tersebut adalah genetik (predisposisi menderita penyakit), psikologis, sosial (adaptasi, stres, polusi, antara lain) dan pemicu, yang disajikan oleh beberapa pengalaman traumatis yang dijalani.
Dengan demikian, ada beberapa jenis neurosis: kecemasan, fobia, obsesif-kompulsif, histeris, depresif, hipokondriakal, dan depersonalisasi.
Dalam pengertian ini, penyakit dapat menghadirkan gejala yang berbeda pada individu, seperti: kebingungan keinginan mereka dengan kenyataan, ekstremisme, ketergantungan, ketidaksabaran, apatis, ketakutan, ketidakamanan, kekakuan, kesombongan, rasa malu, rasa bersalah, penghinaan. dirinya dan bahkan merasa asing dengan diri mereka sendiri.
Sementara untuk beberapa spesialis di bidangnya, mereka menganggap bahwa neurosis adalah kondisi mental, dibandingkan dengan kegugupan dan obsesi, bagi yang lain itu merupakan gejala yang terjadi pada gangguan mental dan terdiri dari ketidaksesuaian individu, berkat kecemasan. yang menderita.