Kata Berita berasal dari bahasa Latin notitĭa, yaitu pengungkapan suatu fakta, untuk membuat suatu peristiwa diketahui khalayak umum atau khalayak yang dituju. Item berita bisa sangat besar, cerita atau tulisan dari peristiwa baru yang perlu disebarluaskan dalam komunitas atau kelompok orang tertentu. Dengan demikian berita menjadi fakta jurnalistik yang dianalisis secara obyektif agar dilakukan pemotongan dan evaluasi yang bersangkutan sebelum diedarkan agar informasi atau berita tersebut tidak disalahartikan.
Isi cerita harus menjawab pertanyaan seperti " Siapa ?" " Mengapa ?" " Saya kapan ?", " Di mana ?", " Mengapa ?", " Apa ?" dan " bagaimana ?" Berita harus jujur, memuat bukti-bukti yang telah dikonfirmasi untuk menjaga filter yang jelas antara informan dan publik, harus objektif, opini dan penilaian nilai jurnalis harus ada, harus jelas dan ringkas, berita harus memiliki urutan acara tertentu, harus singkat dan konkret, dengan menyembunyikan data-data yang tidak relevan agar tidak melelahkan penonton, generalitas harus dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi kepentingan sosial dan tidak khusus dan tentunya harus mengacu pada peristiwa terkini.
Berita dapat disebarluaskan dengan berbagai cara, di media cetak (surat kabar, suplemen informatif, dll.) Berita harus memuat judul, teks pendek di bawah judul sebagai pengantar dan isi umumnya. Dari sudut pandang linguistik, ada tiga jenis berita utama: informatif (mereka mengidentifikasi tindakan dan protagonis), ekspresif (mereka mencoba untuk mempengaruhi pembaca) dan appellative (mereka berusaha untuk menarik perhatian).