Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, secara leksikal terdiri dari dua suara dari bahasa yang sama yaitu, "οντος" atau "ontos" yang artinya "wujud", ditambah "λóγος" atau "logos" yang artinya "sains", "studi "Atau" teori ". Istilah tersebut muncul dalam RAE yang digambarkan sebagai salah satu percabangan metafisika yang mempelajari secara umum dan semua sifat transendentalnya. Pada bagiannya, ontologi juga dapat didefinisikan sebagai salah satu dari banyak cabang filsafat yang berhubungan dengan analisis, studi, dan penyelidikan hakikat wujud, di samping keberadaan dan realitasnya, mencoba menentukan berbagai entitas fundamental dan hubungannya..
Filsuf besar Yunani Kuno, Aristoteles, menyebut ilmu ini "filsafat pertama" dan filsuf Yunani lainnya Andronicus dari Rhodes menyebutnya metafisika. Bertahun-tahun kemudian, filsuf Jerman terkenal Christian Wolff menyebut ontologi studi tentang apa yang umum bagi setiap makhluk, baik yang nyata maupun yang mungkin, yang harus disajikan di hadapan makhluk-makhluk yang ada dari fakta seperti dunia, TUHAN, jiwa.
Istilah ini diambil dari filsafat, dimana ontologi merupakan penjelasan sistematis tentang Keberadaan. Untuk sistem kecerdasan buatan, apa yang "ada" adalah apa yang dapat direpresentasikan. Ketika pengetahuan tentang suatu domain direpresentasikan dalam formalisme deklaratif, himpunan objek yang dapat direpresentasikan disebut semesta wacana. Kumpulan objek deskriptif dan hubungan di antara mereka tercermin dalam kosa kata representasi yang mewakili pengetahuan program berbasis pengetahuan.