pendidikan

Apa itu oxymoron? »Definisi dan artinya

Anonim

Dalam karya sastra, perangkat sastra atau figur retoris di mana sebuah kata dilengkapi dengan kata lain yang memiliki makna yang sangat berlawanan atau yang kontradiktif dikenal sebagai oxymoron. Penggunaan dua konsep yang berlawanan ini, sebagai konsekuensinya, akan menghidupkan konsep ketiga. Dengan cara ini, melalui metafora yang digunakan, pembaca akan menunjukkan detail tertentu tentang apa yang dinarasikan atau dijelaskan. Begitulah kasus ungkapan "momen abadi", yang tampaknya tidak masuk akal, tetapi secara terbuka menunjukkan bahwa kedua protagonis menjalani momen dengan intensitas yang luar biasa.

Kata oxymoron berasal dari bahasa Yunani "oxymoron", sebuah kata yang terdiri dari "oxys", yang dapat diterjemahkan menjadi "tajam, halus", dan "moros", yang berarti "tumpul, bodoh". Unsur-unsur leksikal, dengan studi yang dilakukan, ternyata adalah Helenisme yang diperkenalkan pada abad ke-18; dalam bahasa Spanyol, bentuk jamak Yunani aslinya "oxímora" jarang dipertahankan, meskipun dalam bahasa Inggris dan Jerman memang demikian. Bentuk Latinnya adalah "condractio in terminis". Beberapa orang menunjukkan bahwa kata tersebut bahkan merupakan contoh yang tepat dari konsep yang dianutnya: kata itu baik-baik saja dan waras di satu sisi, sementara itu dianggap konyol atau bodoh di sisi lain.

Berbeda dengan oxymorons, ada pleonasme, yaitu figur retoris di mana frase dipromosikan diganggu dengan redundansi. Misalnya, ada ungkapan “Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri”. Demikian pula, konsep terkait adalah paradoks, pernyataan yang kurang masuk akal atau logika, atau yang bertentangan dengan apa yang diterima secara umum.