Dalam bidang geografi, salah satu jenis lingkungan didefinisikan sebagai páramo yang dicirikan dengan menghadirkan iklim intertropis pegunungan, dimana sebagian besar tumbuhan berupa semak belukar. Secara umum, jenis daerah terletak pada ketinggian yang melebihi 2500 meter di atas laut level dan dapat mencapai hingga 5000 meter di atas laut, karakteristik lain dari Moor adalah tidak adanya tanaman karena mereka lingkungan praktis gurun. Mengenai istilah tersebut, berasal dari kata Latin "paramu" yang mengacu pada daerah datar dengan sedikit kesuburan.
Secara geografis, struktur páramo menyajikan beberapa strata dengan bentuk tabel, tanahnya umumnya berlimpah pada batuan sedimen yang sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat, tanah tersebut juga memiliki vegetasi yang sangat sedikit, menjadi semak yang paling umum. Sementara itu cuaca memiliki osilasi termal yang besar, dengan sedikit sumber air dan angin yang bervariasi, selain itu pada waktu atau musim dingin hujan sangat umum diamati pada kabut lanskap. Perlu dicatat bahwa Moor dapat terdiri dari tiga jenis yang berbeda, mereka akan diklasifikasikan tergantung pada ketinggian dan suhu yang ada.
Jenis pertama adalah páramo biasa yang memiliki suhu rata - rata 5 derajat, dengan jenis tumbuhan di mana terdapat dominasi tumbuhan yang berbeda. Di latar belakang adalah sub-páramo, di mana dimungkinkan untuk menemukan semak-semak kecil dan pepohonan dengan suhu rata-rata 10 derajat. Terakhir adalah super páramo, yang juga dapat disebut tundra alpine, yang ditandai dengan memiliki kelimpahan semak kecil, lumut dan padang rumput di samping laguna yang melimpah dengan tanaman di dalamnya.
Páramo dapat ditemukan di daerah yang berada di daerah tropis. Moor paling terkenal di dunia adalah Andes Páramo yang membentang dari Venezuela, Kolombia, Ekuador hingga Peru. Moor penting lainnya adalah dataran tinggi pegunungan di Ethiopia dan Páramo de Nueva Guinea.