Ilmu

Apa itu paleontologi? »Definisi dan artinya

Anonim

Secara etimologis, Paleontologi adalah kata yang terdiri dari tiga istilah Yunani: palaios (kuno), ontos (menjadi), dan logos (risalah, studi). Dipahami sebagai ilmu yang mempelajari tumbuhan dan hewan dari masa lampau atau sebelum masa sekarang, yang didasarkan pada sisa-sisa fosilnya.

Di batuan sedimen biasanya terdapat sisa-sisa makhluk hidup dari era lain. Makhluk-makhluk ini telah mengalami perubahan radikal dalam sifatnya, kehilangan hampir semua, dan kadang-kadang sepenuhnya, materi hewan atau tumbuhan, yang digantikan oleh materi mineral atau anorganik lain. Operasi ini dilakukan dengan sangat akurat sehingga makhluk-makhluk tersebut tidak hanya mempertahankan bentuk dan penampilan, tetapi juga detail terkecil dari organisasi mereka.

Paleontologi adalah ilmu dasar dalam bidang Geologi dan Biologi, yang merupakan salah satu sumber informasi terkaya tentang sejarah kehidupan; Kajiannya juga memberikan sejumlah besar informasi tentang aspek lain dari sejarah Bumi seperti peristiwa geologi, perubahan geografis yang telah terjadi dari waktu ke waktu, iklim yang telah ada, usia lapisan kerak bumi dan lingkungan sedimen kuno..

Pada awal abad ke-19, ketika prinsip-prinsip dasar geologi modern ditetapkan, sifat sebenarnya dari fosil tidak diketahui. Ketika menentukan aplikasinya dalam penanggalan relatif strata kerak bumi dan melihat kegunaannya dalam penentuan lingkungan sedimen kuno, paleontologi dikonsolidasikan sebagai ilmu formal.

Mengingat betapa luas dan beragamnya bidang paleontologi, Anda perlu memanfaatkan teknik dan pengetahuan dari ilmu lain, menggunakan metode analisis kimia dan fisika serta analisis matematika dan statistik. Paleontologi mendukung dan mengandalkan stratigrafi, sedimentologi, petrografi, zoologi, botani, genetika, embriologi, ekologi, sistematika, atau bidang lain yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang fosil.

Paleontologi membagi bidang penelitiannya menjadi beberapa disiplin ilmu yang berbeda, seperti paleobiologi, paleobotani, paleozoologi (berbeda dalam paleontologi invertebrata dan paleontologi vertebrata), paleontologi stratigrafi (biostratigrafi), biokronologi, paleoekologi, paleogeografi, paleobiogeografi, dan palaeoychnology.

Demikian pula, keberadaan fosil-fosil dengan ukuran yang diperkecil telah mendukung munculnya mikropaleontologi, yang berhubungan dengan bentuk-bentuk fosil yang merepresentasikan karakter mikroskopis.