Plastik polikarbonat (PC) adalah termoplastik amorf transparan alami. Meskipun tersedia secara komersial dalam berbagai warna (mungkin tembus cahaya dan mungkin tidak), bahan bakunya memungkinkan transmisi cahaya internal dalam kapasitas yang hampir sama dengan kaca. Polimer polikarbonat digunakan untuk menghasilkan berbagai bahan dan sangat berguna jika ketahanan benturan dan / atau transparansi merupakan persyaratan produk (misalnya, dalam kaca antipeluru).
PC biasanya digunakan untuk lensa plastik pada kaca mata, pada perangkat medis, komponen otomotif, alat pelindung, rumah kaca, cakram digital (CD, DVD, dan Blu-ray), dan perlengkapan pencahayaan luar ruangan. Polycarbonate juga memiliki ketahanan panas yang sangat baik dan dapat dikombinasikan dengan material tahan api tanpa degradasi material yang signifikan. Plastik polikarbonat adalah plastik rekayasa dalam arti bahwa mereka biasanya digunakan untuk bahan yang lebih kuat dan mampu, seperti permukaan "seperti kaca" yang tahan benturan.
Karakteristik lain dari polikarbonat adalah sifatnya yang sangat fleksibel. Ini biasanya dapat dibentuk pada suhu kamar tanpa retak atau pecah, mirip dengan lembaran aluminium. Meskipun deformasi bisa lebih sederhana dengan penerapan panas, bahkan sudut kecil pun dimungkinkan tanpanya. Karakteristik ini membuat lembaran polikarbonat sangat berguna dalam aplikasi pembuatan prototipe di mana lembaran tersebut tidak memiliki kemampuan kerja (misalnya, ketika diperlukan transparansi atau ketika bahan non-konduktif dengan sifat insulasi listrik yang baik diperlukan).
Sekarang setelah Anda mengetahui kegunaannya, Anda dapat memeriksa beberapa sifat utama polikarbonat. PC diklasifikasikan sebagai "termoplastik" (sebagai lawan dari "termoset"), dan namanya berkaitan dengan bagaimana plastik merespons panas. Bahan termoplastik menjadi cair pada titik lelehnya (155 derajat Celcius dalam kasus polikarbonat). Atribut penting yang berguna tentang termoplastik adalah bahwa termoplastik dapat dipanaskan sampai titik lelehnya, didinginkan, dan dipanaskan kembali tanpa degradasi yang signifikan. Alih-alih terbakar, termoplastik menyukai pencairan polikarbonat, yang memungkinkannya dicetak dengan mudah dan kemudian didaur ulang.
Polikarbonat juga merupakan bahan amorf, yang berarti bahwa ia tidak menunjukkan karakteristik padatan kristal yang teratur. Biasanya, plastik amorf menunjukkan kecenderungan untuk melunak secara bertahap (yaitu, plastik memiliki kisaran yang lebih luas antara suhu transisi gelas dan titik lelehnya) daripada menunjukkan transisi padat-ke-cair yang tajam seperti yang terjadi pada polimer kristal.. Kopolimer di mana ia terdiri dari beberapa jenis monomer berbeda yang dikombinasikan satu sama lain.