Istilah ini milik alam religius atau spiritual. Idenya adalah untuk menghubungkan akhir sesuatu dengan awal yang memulainya dan Tuhanlah yang mengatur permulaan ini. Tuhan itu Mahakuasa dan karena itu Dia bahkan tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ketahui apa yang akan menjadi peristiwa kemanusiaan pada umumnya dan orang-orang pada khususnya.
Jika kita sudah ditakdirkan, ini berarti kita telah dipilih. Kami punya hadiah, sesuatu yang istimewa. Kami telah dipilih untuk suatu tujuan dan meskipun tidak ada bukti yang jelas untuk membuktikannya, beberapa orang yakin bahwa kami ditakdirkan. Jika mereka berhasil, mereka percaya bahwa mereka telah memenuhi rencana besar yang ada untuk mereka. Jika mereka gagal, mereka tidak menyalahkan diri sendiri untuk itu, karena mereka telah dipilih karena suatu alasan kegagalan. Predestinasi, dari sudut pandang psikologis, memiliki kegunaan yang besar.
Mempertimbangkan bahwa takdir itu ada dan bahwa ada takdir pertemuan adalah gagasan umum. Itu dipertahankan oleh mereka yang percaya pada takdir sebagai kekuatan kosmik yang menggerakkan dunia. Beberapa filsuf dan ilmuwan menggunakan konsep determinisme sebagai prinsip yang memiliki kemiripan dengan predestinasi. Menurut determinisme, fenomena alam memiliki hukum dan mekanisme masing-masing dan tidak ada yang dapat terjadi selain dari mereka.
Kata predestinasi juga dapat digunakan untuk berbicara tentang konsep lain, seperti masa depan, karma, penilaian akhir atau takdir, semua ide yang berkaitan dengan determinisme, doktrin filosofis yang menghubungkan setiap tindakan dan pemikiran manusia dengan rantai sebab-akibat, itu tidak mungkin untuk dihancurkan
Di dalam Alkitab, kata-kata yang diterjemahkan sebagai "ditakdirkan" dalam Kitab Suci yang disebutkan di atas berasal dari kata Yunani "proorizo" yang berarti "menentukan terlebih dahulu", "mengatur", "menentukan waktu yang akan datang". Jadi takdir adalah Tuhanmenentukan terlebih dahulu hal-hal tertentu yang akan terjadi beberapa waktu kemudian. Apa yang Tuhan tentukan sebelumnya? Menurut Roma 8: 29-30, Tuhan telah menetapkan sebelumnya bahwa individu-individu tertentu akan menjadi serupa dengan rupa Anak-Nya, yang dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan. Intinya, Tuhan telah menetapkan bahwa orang-orang tertentu akan diselamatkan. Banyak Kitab Suci menyebut orang percaya di dalam Kristus sebagai orang pilihan. (Matius 24:22, 31, Markus 13:20, 27, Roma 8:33, 9:11, 11: 5-7,28, Kolose 3:12, 1 Tesalonika 1: 4, 1 Timotius 5:21, 2 Timotius 2:10, Titus 1: 1, 1 Petrus 1: 1-2, 2: 9, 2 Petrus 1:10). Predestinasi adalah doktrin alkitabiah bahwa Tuhan, dalam kedaulatan-Nya, memilih individu tertentu untuk diselamatkan.