Sastra

Apa itu represi? »Definisi dan artinya

Anonim

Secara etimologis, kata represi berasal dari bahasa Latin "repressionis" dan mengacu pada tindakan dan efek repressing, dengan arti kekuasaan sewenang-wenang untuk mencegah pelaksanaan suatu tindakan atau untuk menghukumnya jika tindakan tersebut telah dilakukan. Menjadi diri sendiri berarti memiliki kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan cara yang tegas, yaitu memiliki kekuatan untuk memunculkan apa yang ada di dalam diri sendiri, tanpa represi.

Dalam psikoanalisis, represi adalah apa yang disimpan individu dalam ketidaksadarannya karena itu adalah sesuatu yang menyakiti atau mengutuknya. Ini adalah sarana perlindungan yang digunakan orang tersebut secara tidak sengaja untuk menghindari penderitaan, sehingga ia "melupakan" tindakan tertentu yang telah dilihat, didengar atau dilakukan, atau gagasan yang tidak bermoral atau ilegal; Namun demikian, mereka biasanya muncul dalam mimpi mereka atau dalam tindakan, emosi atau reaksi tertentu yang sulit mereka jelaskan.

Represi adalah mekanisme pertahanan yang terdiri dari mengeluarkan keinginan, perasaan, atau pikiran dari kesadaran.

Bagi Freud, represi adalah strategi untuk membuat konten mental yang tidak dapat diterima menjadi tidak sadar. Misalnya, seseorang dengan gagasan yang sangat religius, tidak seperti orang lain yang membangkitkan hasrat seksualnya, mungkin tidak mengenali dalam dirinya bahkan pesan fisiologis terkecil yang dikirimkan tubuhnya kepadanya.

Dalam politik, represi bisa legal (jika dibingkai dalam konstitusi) atau ilegal (negara atau pasukan parastatal bertindak tanpa menghormati hukum dan melakukan kejahatan dalam tindakan mereka). Secara umum, represi melibatkan sejumlah kekerasan.

Tujuan dari represi adalah untuk mencegah sekelompok orang merugikan hak-hak subjek lain atau terlibat dalam praktik ilegal. Ketika represi melebihi batas legal, maka repressor sendirilah yang berakhir dengan ilegalitas dan meniadakan hak-hak yang sah seperti kebebasan berekspresi atau berdemonstrasi.

Represi seksual bisa jadi tidak disengaja atau tidak disadari terkait dengan represi bawah sadar ini, yang menimbulkan perasaan bersalah; atau mungkin bersifat religius atau etis, dan dalam kasus tersebut sukarela atau sebagai persyaratan dari otoritas moral atau agama yang mungkin sesuai dengan kebijakan di negara-negara di mana hukum agama berlaku sebagai norma hukum.