Revolusi Prancis adalah perjuangan sosial dan politik yang mengguncang Prancis pada akhir 1700-an. Konflik ini mengakibatkan bubarnya monarki absolut, yang hingga saat itu berkuasa di Prancis. Revolusi ini berarti kemenangan rakyat miskin dan tertindas, lelah dengan begitu banyak ketidakadilan karena hak istimewa yang hanya dinikmati bangsawan feodal dan negara absolut.
Di antara sebab-sebab yang memicu munculnya revolusi ini adalah: absolutisme monarki, yang dicirikan oleh kekuasaan negara yang tidak terbatas tanpa kendali atas tindakannya. Ketimpangan politik, ekonomi dan sosial. Kurangnya hak dan kebebasan. Kemerosotan ekonomi dan krisis pertanian yang diperburuk oleh panen yang buruk pada tahun-tahun sebelum revolusi. Kebangkrutan keuangan disebabkan oleh korupsi sistem perpajakan, kesalahan persepsi dan ketidaksetaraan pajak. Biaya perang disebabkan oleh dukungan militer untuk perang kemerdekaan Amerika Serikat.
Pada masa itu, masyarakat dibagi menjadi tiga sektor sosial yang disebut Negara. Negara bagian pertama adalah gereja; Ini menerima dari para petani hasil persepuluhan dari hasil panen mereka. Hanya gereja yang diberi wewenang untuk merayakan pernikahan, kelahiran dan persiapan akta kematian; Selain itu, gereja memiliki kendali atas pendidikan.
Keadaan kedua adalah bangsawan. Mereka adalah pemilik dari 30% tanah, para bangsawan dibebaskan dari membayar sebagian besar pajak dan memegang semua posisi publik. Negara bagian ketiga terdiri dari populasi yang bervariasi: Di satu sisi ada borjuasi, yang terdiri dari para pemodal dan bankir kaya; lalu ada pedagang, pengrajin, petani gratis, proletariat perkotaan, yang bertanggung jawab atas kerajinan tangan dan pekerjaan rumah. Akhirnya ada para pelayan yang berutang pekerjaan dan kepatuhan kepada tuannya.
Negara ketiga, meskipun membayar pajak dan melakukan pekerjaan terburuk, tidak memiliki hak apa pun. Saat itulah ketidakpuasan dimulai, karena borjuasi perlu memiliki sedikit akses ke kekuasaan dan mengelola negara terpusat yang akan memajukan dan melindungi kegiatan ekonominya.
Saat itulah pada 14 Juli 1789, borjuasi menerima dukungan dari sebagian besar sektor yang dieksploitasi oleh kaum bangsawan: para petani yang, di tengah-tengah kerumunan revolusioner yang gelisah, yang terdiri dari pria dan wanita, muak dengan begitu banyak ketidakadilan dan kelaparan., mereka pergi dengan kekerasan ke Bastille (simbol rezim absolut), yang berfungsi sebagai penjara bagi penentang sistem pemerintahan dan mengambilnya dengan paksa. Aksi ini berhasil meneror para pengikut sistem lama, sehingga memberikan kemenangan kepada kaum revolusioner dan menggusur para bangsawan dan pendukung absolutisme dari kekuasaan.
Warisan Revolusi Prancis sangat penting bagi kebangkitan demokrasi. Berdasarkan fakta ini, sebagian besar negara Barat, termasuk Amerika, telah menemukan solusi atas masalah mereka dalam bentuk pemerintahan yang demokratis.