Dalam konteks agama, orang awam atau orang awam, demikian juga dikenal, adalah orang atau sekelompok orang yang menganut agama Kristen Katolik melalui baptisan, tetapi bukan bagian dari klerus, yaitu mereka bukan pendeta atau pun bukan pendeta. uskup atau biarawati. Dengan cara ini dapat dikatakan bahwa orang awam adalah orang-orang beriman yang telah dibaptis ke dalam gereja.
The peran kaum awam dalam konteks pendidikan sangat penting, karena mereka memiliki kapasitas dan pengetahuan untuk membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan Katolik agama yang dikenal, contoh ini adalah katekis, meskipun tidak imam, Mereka berwenang untuk mengajar orang lain segala sesuatu yang Tuhan ungkapkan melalui Alkitab, mereka adalah orang-orang yang berkomitmen pada gereja untuk menginjili semua orang yang belum menjadi bagiannya.
Salah satu unsur yang membedakan orang awam adalah baptisan. Karena sakramen ini, kaum awam umat Allah berhak menyebut diri mereka anak-anak Allah dan bekerja sama dengan filiasi ilahi itu. Namun dengan cara yang sama, mereka bekerja sama dengan bekerja agar pesan penebusan diterima oleh semua orang. Komitmen ini semakin mendesak ketika diketahui bahwa melalui mereka orang lain akan dapat mendengar Injil dan mengenal Tuhan.
Tindakan yang dilakukan oleh kaum awam di dalam gereja tidaklah cuek, sebaliknya sangat aktif, sedemikian rupa sehingga dapat membantu ditaklukkan oleh semangat Injil di semua lingkungan di mana mereka terlibat.
Penting untuk dicatat bahwa peran awam mulai ditentukan pada tahun 1959, selama Konsili Vatikan II. Dari situlah Gereja Katolik mulai mengenal sosok awam sebagai elemen penting dalam komunitas umat paroki. Dalam pengertian ini, dewan ini mempertimbangkan pemutakhiran istilah-istilah agama tertentu yang menghalangi peran awam dalam kegiatan keagamaan, karena mereka bukan anggota formal gereja sebagai lembaga.