Dalam rangka untuk benar memahami apa rasa humor adalah, hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis istilah “rasa”. Yang terakhir adalah kemampuan atau kemampuan organisme tertentu untuk memahami apa yang ada di lingkungan mereka, atau di dalam tubuh mereka sendiri melalui rangsangan yang dikirim ke otak. Nah, meskipun rasa humor tidak dianggap sebagai indra utama, karena tergantung pada orang lain sehingga dapat dirasakan, ia juga tidak memiliki organ khusus. Maka dapat dikatakan bahwa inilah kapasitas atau fakultas yang dimiliki manusia untuk menghasilkan sesuatu yang lucu. Perlu dicatat bahwa pada setiap orang itu terjadi tergantung pada berbagai faktor, seperti levelnya stimulasi dan tingkat perkembangan.
Menurut para ahli, mengembangkan pengertian komik seperti yang dikenal juga sangat penting bagi tubuh karena berkat itu berbagai manfaat didapat. Menurut bio-psiko-psikologi sosial, kepribadian setiap orang adalah pengetahuan dengan emosi yang dirasakan individu dan perpaduan itu tercermin dalam perilaku kita. Nah, dengan mengembangkan pengertian ini, apa yang dicari adalah untuk mencapai perilaku yang mengekspresikan kenikmatan penuh kehidupan dan pada saat yang sama waktu membantu untuk meningkatkan orang-orang yang ada di sekitar.
Menentukan selera humor seseorang bukanlah hal yang sederhana, hal ini dikarenakan banyak variabel yang terlibat di dalamnya. Tingkat rangsangan dan perkembangan mencirikan pengertian komik dalam skala pribadi, namun pada skala suprapersonal unsur-unsur lain ikut campur seperti negara, budaya orang, waktu, kelompok sosial yang dimilikinya, agama yang mengamalkan, dll. Sehingga dikatakan sebagai fakultas yang cukup kompleks.
Dapat dikatakan bahwa itu adalah ciri kepribadian yang ada pada beberapa orang. Secara umum, mereka yang memiliki ciri ini cenderung menggunakan komik dalam berbagai aspek: apakah itu komentar yang ironis, lelucon, penggunaan makna ganda saat berbicara atau juga penilaian satir.