Sastra

Apa itu jilbab? »Definisi dan artinya

Anonim

Kerudung adalah pakaian atau kain yang digantung yang dimaksudkan untuk menutupi sebagian kepala atau wajah, atau benda yang penting. Jilbab memiliki sejarah panjang di masyarakat Eropa, Asia dan Afrika. Praktik ini menonjol dalam berbagai cara dalam Yudaisme, Kristen, dan Islam. Praktik berjilbab terutama dikaitkan dengan wanita dan benda-benda sakral, meskipun dalam beberapa budaya pria lebih banyak daripada wanita yang diharapkan untuk mengenakan kerudung. Selain makna religiusnya yang langgeng, jilbab terus memainkan peran dalam beberapa konteks sekuler modern, seperti kebiasaan pernikahan.

Wanita elit di Mesopotamia kuno dan kerajaan Yunani dan Persia menggunakan jilbab sebagai tanda kehormatan dan status tinggi. Referensi pertama yang terbukti tentang jilbab adalah kode hukum Asiria Pertengahan yang berasal dari antara 1400 dan 1100 SM. Asyur memiliki undang-undang tempat perlindungan yang eksplisit yang menjelaskan apa yang wanita harus tonton dan apa yang tidak boleh wanita, tergantung pada kelas, pangkat, dan pekerjaan wanita di masyarakat. Budak dan pelacur dilarang untuk menonton dan menghadapi hukuman berat jika melakukannya.

Kerudung yang disebut flammeum adalah fitur paling menonjol dari gaun yang dikenakan oleh pengantin wanita di pernikahan Romawi. Kerudung itu berwarna kuning tua yang mengingatkan pada nyala lilin. Flammeum juga membangkitkan tabir Flaminica Dialis, pendeta Romawi yang tidak dapat menceraikan suaminya, pendeta tinggi Jupiter, dan oleh karena itu dipandang sebagai pertanda baik untuk kesetiaan seumur hidup kepada satu orang. Orang Romawi tampaknya mengira bahwa mempelai wanita "diselimuti oleh selubung" dan menghubungkan kata kerja nubere (menikah) dengan awan, kata untuk awan.

Pahatan batu Afrika kuno yang menggambarkan wajah manusia dengan mata tetapi tanpa mulut dan hidung menunjukkan bahwa asal usul litan tidak hanya dari zaman pra-Islam, tetapi bahkan prasejarah. Mengenakan litan tidak dipandang sebagai persyaratan religius, meski diyakini dapat memberikan perlindungan magis dari kekuatan jahat. Dalam praktiknya, litham telah berfungsi sebagai perlindungan terhadap debu dan suhu ekstrem yang menjadi ciri lingkungan gurun. Penggunaannya oleh Almoravid memberikan makna politik selama penaklukan mereka.