Kekerasan gender adalah kekerasan yang dilakukan oleh satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya, bisa dari laki - laki ke perempuan atau sebaliknya. Pada umumnya selalu dalam kasus agresi gender yang menjadi korban biasanya perempuan. Perbuatan yang dalam hal ini diklasifikasikan menurut undang-undang sebagai tindak kekerasan, adalah perbuatan yang merusak jati diri, kesehatan jasmani dan rohani serta kesejahteraan orang tersebut.
Kekerasan berbasis gender dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya dalam keluarga, di tempat kerja, di tingkat pendidikan, media, dalam agama, dll.
Jenis kekerasan gender yang paling sering terjadi adalah:
- Kekerasan fisik: melakukan tindakan yang menyebabkan rasa sakit atau cedera pada korban, sehingga mempengaruhi integritas fisiknya. Ini biasanya terjadi di ruang keluarga, pekerjaan dan pribadi. Jenis agresi ini dapat dimulai dari dorongan sederhana hingga upaya pembunuhan. Perlu ditambahkan bahwa ini semacam dari penghinaan dapat dibuktikan di pengadilan.
- Kekerasan psikologis: yang biasanya menyebabkan penderitaan dan perasaan tidak berharga pada korban. Jenis kekerasan ini termasuk berteriak, menggoda, mencela, tidak menghormati, penghinaan, mengisolasi korban, tidak berkomunikasi. Kekerasan psikologis memang sulit dideteksi, namun konsekuensinya bisa serius dalam jangka panjang karena akhirnya merusak keseimbangan mental dan emosional orang tersebut.
- Kekerasan dalam rumah tangga: ini muncul dalam kelompok keluarga dan bahkan pada umumnya, dari ayah ke ibu; penyerang mungkin juga anggota keluarga lainnya.
- Kekerasan di tempat kerja: adalah tindakan pelecehan seksual atau diskriminasi di lingkungan kerja.
- Kekerasan seksual: apakah yang melanggar keinginan untuk memilih bagaimana, kapan dan dimana melakukan hubungan seks.
- Kekerasan berbasis gender bukanlah produk dari peristiwa yang terisolasi, karena ia berasal sebagai akibat. Kebanyakan kasus tidak terlihat dan muncul dalam konteks pribadi. Perempuan cenderung bungkam karena takut mengungkap realitas sedihnya, sedangkan agresor tampil di hadapan masyarakat sebagai subjek dengan citra yang sempurna.
Saat ini ada banyak lembaga dan hukum yang bertanggung jawab melindungi perempuan dari jenis kekerasan ini; bagaimanapun mereka adalah situasi yang belum sepenuhnya hilang dari masyarakat.
Penting agar wanita tidak mengabaikan segala jenis agresi, sekecil apa pun. Di atas segalanya, Anda harus menghargai diri Anda sendiri dan menjadi berani; laporkan jika Anda mengalami pelecehan fisik atau psikologis.