Psikologi

Apa itu xenofilia? »Definisi dan artinya

Anonim

Kata xenofilia digunakan untuk mendefinisikan cinta yang dirasakan beberapa individu terhadap orang-orang dari negara atau budaya lain. Orang yang menderita xenofilia menunjukkan perlakuan yang ramah dan penuh kasih sayang kepada orang asing. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "xeno" yang berarti "orang asing" dan "philos yang berarti" cinta ".

Xenofilia membuat orang tersebut merasakan kecenderungan tertentu untuk orang-orang dengan asal selain mereka sendiri, serta fanatisme terhadap budaya dan adat istiadat lain.

Saat ini, ada orang-orang yang membela xenofilia sebagai ekspresi solidaritas manusia yang tak tertahankan, yang jauh melampaui batas-batas internasional yang sederhana. Sedangkan bagi yang menentang, xenofilia adalah salah, karena nilai tidak diberikan kepada dirinya sendiri, kepada yang asli, tetapi untuk mengidealkan adat istiadat, yang tidak ada hubungannya dengan milik sendiri. Ini jenis dari philia sangat umum di negara-negara berkembang.

Orang dengan xenofilia tidak mementingkan budaya mereka sendiri, menjadi sangat tidak menghormatinya, karena mereka selalu terpesona oleh budaya asing. Xenofilia dapat membuat seseorang tertarik untuk mempelajari bahasa lain, sesuatu yang dengan cara tertentu mewakili aspek positif baginya, karena dengan cara ini ia diperkaya secara budaya.

Xenofilia, seperti yang disebutkan sebelumnya, seringkali dapat dibuktikan di negara-negara terbelakang yang menerima orang asing ini dengan sangat antusias, berharap dapat mengetahui melalui mereka semua keajaiban tempat mereka berasal. Jenis filias ini lumayan, tapi patut dipertanyakan melihat masyarakat yang menganut adat istiadat dari negara lain dan tidak menghargai budayanya sendiri. Contohnya adalah perayaan Hallowen, sebuah kebiasaan khas Amerika Serikat dan yang disambut oleh sebagian besar negara Amerika Latin.

Istilah yang berlawanan dengan xenofilia adalah xenofobia, yang berarti kebencian atau penolakan terhadap orang asing, istilah yang saat ini memiliki kekuatan besar, sehingga xenofilia telah berkurang seiring waktu. Xenophobia dapat dibuktikan dalam budaya Anglo-Saxon, di beberapa budaya Eropa dan di Amerika Utara di mana penolakan terhadap sesuatu yang asing mudah diverifikasi.