Sastra

Apakah warna liturgi itu? »Definisi dan artinya

Anonim

Warna liturgi adalah warna yang secara khusus digunakan oleh para imam, dalam jubah mereka selama upacara Ekaristi yang diresmikan sepanjang tahun liturgi. Setiap warna berfungsi untuk menonjolkan karakteristik waktu tertentu dalam tahun Kristen, untuk menandai hari libur kalender tertentu, atau acara khusus. Misalnya: Prapaskah, Paskah, Adven, Natal, setiap hari Minggu sepanjang tahun, dan waktu biasa.

Menurut catatan, Paus Innosensius III-lah yang mengusulkan penggunaan warna liturgi yang saat ini digunakan para imam dalam perayaan gereja. Paus ini mendasarkan simbolismenya pada pembacaan metafora warna dan bunga yang dikutip dalam Kitab Suci, khususnya dalam kitab Kidung Agung, di mana warna merupakan elemen penting dalam narasi.

Selama abad-abad pertama, selama upacara Kristen tidak ada aturan umum mengenai warna pada waktu itu, karena satu-satunya hal yang diperhitungkan adalah untuk hari raya, warna yang lebih cerah harus dipilih dan untuk waktu penebusan dosa, warna yang lebih gelap dan lebih tenang.

Tapi apa arti masing-masing warna?

  • Putih: itu adalah warna yang melambangkan Tuhan. Itu berarti kemurnian dan kegembiraan; saat sukacita dan damai. Putih digunakan pada saat Paskah, Natal, Epiphany dan perayaan Kenaikan Yesus ke surga. Ini juga digunakan selama pesta Perawan Maria, para orang suci dan malaikat yang tidak menderita kemartiran.

    Oleh karena itu, putih menjadi warna yang paling menonjol dalam perayaan Kristen, sebagai manifestasi dari cahaya, kegembiraan dan kehidupan yang diberikan Tuhan kepada manusia.

  • Hijau - Hijau melambangkan harapan. Di zaman kuno, warna ini dikaitkan dengan musim semi, tumbuh-tumbuhan, dan janji panen yang melimpah. Warna ini digunakan dalam liturgi selama waktu biasa, di mana tidak ada perayaan khusus yang dirayakan. Yaitu, setelah Natal hingga Prapaskah dan setelah Paskah hingga Adven dan dengan cara yang sama selama semua Minggu atau hari-hari lain di mana tidak diperlukan warna lain.
  • Ungu: melambangkan penebusan dosa dan duka. Ini digunakan selama Pekan Suci, di musim Adven dan Prapaskah. Ungu juga digunakan untuk meresmikan pemakaman.
  • Merah: melambangkan api, darah dan kekuatan roh suci. Warna ini digunakan selama Pesta Sengsara, termasuk Jumat Agung, Hari Raya Pentakosta dan pada hari - hari peringatan wafatnya para rasul dan martir.