Molekul organik atau senyawa organik adalah zat asal kimia yang terdiri dari unsur kimia yang disebut karbon dan hidrogen lainnya. Namun mengandung unsur lain tetapi dalam jumlah yang lebih kecil seperti: oksigen, nitrogen fosfor, belerang, dan lain-lain. Salah satu ciri dari unsur-unsur ini adalah sifatnya yang mudah terbakar, yaitu dapat dibakar dan dibakar.
Untuk lebih memahami istilah ini, perlu diketahui bahwa kata organik secara etimologis berasal dari organ dan berhubungan dengan kehidupan. Pada abad ke-19 mereka disebut organik, berkat serangkaian kepercayaan di mana mereka mengklaim bahwa mereka hanya dapat disintesis oleh organisme hidup.
Penting untuk ditekankan bahwa sebagian besar senyawa organik diperoleh secara artifisial melalui proses kimiawi, namun ada beberapa yang dapat diekstraksi dari sumber alam.
Senyawa organik alami adalah senyawa yang disintesis oleh manusia dan disebut biomolekul. Ini dipelajari oleh biokimia dan sebagian besar berasal dari minyak.
Senyawa organik buatan adalah zat yang tidak menghasilkan atau tidak ada secara alami dan dibuat oleh manusia, contohnya adalah plastik.
Untuk lebih memahami istilah ini dan hubungan yang dimiliki senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah beberapa contohnya.
Sebagian besar karbohidrat terdiri dari karbon, oksigen, dan hidrogen, juga dikenal sebagai gula, dan banyak ditemukan di dunia tumbuhan, seperti pati, fruktosa, dan selulosa.
Demikian pula, ada juga lipid yang merupakan biomolekul yang terdiri dari karbon dan hidrogen dan dengan sedikit oksigen. Karakteristik utama mereka adalah mereka tidak dapat larut dalam air dan larut dalam pelarut.
Terakhir, protein ditemukan dan sangat penting bagi makhluk hidup.
Di sisi lain, ada senyawa anorganik yang, tidak seperti senyawa organik, tidak mengandung karbon yang berikatan dengan hidrogen. Selanjutnya, pembentukannya tergantung pada intervensi fenomena fisik dan kimia tertentu untuk keberadaannya.