Istilah disabilitas digunakan untuk mendefinisikan individu - individu dalam masyarakat yang kemampuan fisik atau psikologisnya tidak cukup berkembang untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara memuaskan. Kekurangan ini tidak hanya mempengaruhi perilaku mereka yang menderita, tetapi juga bagaimana masyarakat melihatnya dan interaksi dengannya. Penggunaan kata ini dianggap kontroversial, karena dalam bidang ilmiah, penggunaan kata tersebut tidak menentukan arti yang merendahkan, namun penggunaan kata tersebut saat ini cenderung untuk melabeli orang yang menunjuk istilah tersebut dengan cara yang ofensif.
Konsep tersebut muncul pada akhir Perang Dunia Pertama, ketika kerusakan manusia dan material yang ditinggalkan oleh pertempuran dianalisis, dengan fokus pada tentara yang terkena dampak fisik (mutilasi, berkurangnya mobilitas). Mereka membutuhkan perlakuan khusus dari pemerintah, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengurus diri sendiri seperti sebelumnya. Sejak lahir, definisi kecacatan telah dikembangkan, menambah atau menyederhanakan ciri-ciri fisik bahwa seseorang harus berada dalam kelompok ini; misalnya, selama dekade 60-an, orang kidal dianggap cacat dan dipaksa menulis dengan tangan kananIni dianggap karena orang yang tidak kidal lebih umum dan produk seperti gunting selalu dirancang untuk mereka.
Saat ini berupaya untuk mengadaptasi ruang publik bagi penyandang disabilitas, dengan cara ini mereka lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan pengucilan sosial dapat dihindari. Namun, kebutuhan masing-masing mata pelajaran ini sangat digeneralisasikan. Disabilitas dapat diklasifikasikan menjadi mental (kondisi psikologis yang berbeda), fisik (kurangnya anggota tubuh, ketidakmampuan untuk menggerakkan anggota tubuh), pendengaran (kehilangan pendengaran atau ketidakmampuan untuk mendengar dengan salah satu perangkat) dan visual (kehilangan penglihatan atau kesulitan dalam prosesnyaVisi). Menurut berbagai penelitian, ada tiga alasan yang dapat memicu munculnya kecacatan: penyebab sosial atau kontekstual (konflik bersenjata), penyebab kesehatan (penyakit, infeksi atau bakteri) dan penyebab lingkungan (polusi).
Studi sering dilakukan untuk membantu menemukan teknologi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Ini juga menganalisis aspek kehidupan apa yang dapat memengaruhi penderitaan dari suatu kondisi yang menempatkan Anda pada kerugian, dengan cara ini solusi dirancang untuk mengembangkan aktivitas ini dengan benar.