Kesetiaan melambangkan kebajikan dari janji yang ditawarkan. Ini adalah kemampuan manusia untuk setia dan tetap berkomitmen, baik dengan nilai, ide, kelompok atau orang. Fidelity juga dapat dilihat sebagai ketegasan yang dimiliki seseorang dalam membuat tekad secara sukarela untuk melaksanakan komitmennya, dengan tetap menjaga prinsip-prinsipnya.
Kata kesetiaan sering dianggap sebagai sinonim dari kesetiaan, meskipun penggunaannya biasanya dikaitkan dengan spiritual dan dengan arti yang jauh lebih formal.
Dipandang sebagai nilai moral, kesetiaan pada diri seseorang mencerminkan keutamaan yang indah. Dalam ranah religius, religius cenderung setia kepada Tuhan dan gereja. Ketika pasangan menikah benar-benar setia mengaku. Dalam hal ini, kesetiaan adalah kesetiaan yang dimiliki pasangan terhadap hubungan itu, serta kesetiaan pada komitmen pernikahan. Pernikahan yang dilakukan oleh gereja melibatkan komitmen seumur hidup dan itu juga termasuk eksklusivitas total. Ketika nilai kesetiaan dilanggar dalam sebuah hubungan perkawinan, itu sama saja dengan membicarakan perselingkuhan.
Orang yang setia adalah orang yang bisa dipercaya, orang yang jujur dan lurus; karena dia adalah manusia yang memenuhi komitmennya.
Penting untuk dicatat bahwa di Roma kuno kesetiaan dihargai sebagai Dewa Romawi dan kepada siapa anggur, bunga dan dupa dipersembahkan. Ia biasanya digambarkan sebagai seorang wanita yang memegang sekeranjang kecil buah di salah satu tangannya dan seikat gandum di tangan lainnya. Perlu disebutkan bahwa sosok bergandengan tangan juga berarti kesetiaan.