Sastra

Apa itu fotografi? »Definisi dan artinya

Anonim

Kata fotografi berasal dari kata asal bahasa Yunani: phos (terang) dan grafis (tulisan) yang artinya menulis atau menggambar dengan cahaya. Fotografi adalah teknik menangkap gambar permanen dengan kamera, melalui aksi fotokimia cahaya atau bentuk energi pancaran lainnya, untuk kemudian mereproduksinya di atas kertas khusus.

Percobaan pertama dalam fotografi datang pada akhir abad ke-18, hanya para profesional yang dapat menggunakan kamera yang pada masa itu besar dan berat, dan pada abad ke-20 dapat diakses oleh masyarakat umum, kamera portabel dan instan muncul, sebagai tambahan warna hitam dan putih foto menjadi diwarnai. Saat ini, ada kamera digital yang terkenal, yang dengan bantuan komputer, gambar dapat diperoleh dengan mudah.

Setiap kamera memiliki kamera obscura, yaitu kotak persegi panjang dengan satu lubang tempat cahaya masuk. Gambar dipantulkan pada permukaan yang berlawanan dengan lubang, pada lensa kaca, yang membuat apa yang telah kita tangkap jauh lebih tajam, lebih jelas. Selanjutnya, gambar tersebut dipasang pada film fotografis dan disiapkan untuk pengembangan.

Fotografer adalah orang profesional yang memberikan nilai artistik pada fotografi, dengan memilih subjek dan mengontrol pencahayaan, pembingkaian, jarak, sudut, penataan objek, dan elemen ekspresif lainnya yang khas dari fotografi.

Saat ini, fotografi memegang peranan penting sebagai media informasi, sebagai instrumen ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai bentuk seni dan hobi yang digemari. Dengannya kita dapat mengumpulkan momen-momen spesial dan membiarkannya diperbaiki untuk waktu yang lama; ilmu-ilmu seperti astronomi, fisika atom, fisika nuklir, fisika kuantum, mekanika kuantum mengandalkan fotografi untuk studinya; dan pers tertulis menggunakannya sebagai media informasi.

Dalam kaitannya dengan seni, fotografi berfungsi sebagai pelengkap karya seni, meskipun fungsinya bersifat teknis. Kualitasnya tergantung dari kesiapan, kepekaan dan kreativitas sang fotografer, untuk memberikan nilai estetika pada karyanya. Di dalam fotografi, yang dianggap sebagai seni, kita bisa menonjolkan fotografi dokumenter (berdasarkan isu politik dan sosial, pengamatan terhadap realitas, dll.); dan skenografi dan ahli kecantikan, sangat dekat dengan bahasa seni lukis.

Perlu dicatat bahwa teknologi tinggi memungkinkan digitalisasi foto dengan memindai dan mengirimkan gambar foto ke bagian mana pun di dunia menggunakan serat optik, satelit buatan, dan komputer.