Fotografi forensik atau dikenal juga dengan sebutan fotografi TKP, merupakan kegiatan yang merekam kemunculan awal TKP dan bukti fisik, guna memberikan catatan permanen bagi pengadilan. Fotografi TKP berbeda dari variasi fotografi lainnya karena fotografer TKP sering kali memiliki tujuan yang sangat spesifik untuk menangkap setiap gambar.
TKP dapat menjadi sumber penting bukti fisik yang digunakan untuk menghubungkan atau menghubungkan tersangka ke tempat kejadian, korban ke tempat kejadian, dan tersangka ke korban. Ini adalah prinsip pertukaran Locard. Ini adalah prinsip dasar mengapa TKP harus diinvestigasi. Apa pun yang ditemukan di TKP bisa menjadi bukti fisik. Dalam investigasi TKP ilmiah, aktivitas TKP awal sangat penting untuk keberhasilan pelestarian bukti fisik. Responden pertama dan pada akhirnya penyidik TKP memiliki kewajiban untuk membuat TKP aman dan memastikan bahwa aktivitas lain di TKP tidak mengubah bukti. Menggunakan metode keamanan bertingkat akan menyelesaikan tugas ini. Survei adegan pendahuluan adalah aktivitas di tempat pertama. Tindakan pencegahan diambil untuk bukti sementara dan bersyarat selama survei.
Semua fotografi forensik harus mempertimbangkan tiga elemen di TKP: subjek, skala, dan objek referensi. Selain itu, foto forensik umum harus menunjukkan representasi yang netral dan akurat.
Fotografi umum yang terkait dengan fotografi kreatif dan artistik sering kali menunjukkan hasilnya dengan cara yang berbeda. Foto kreatif dan artistik sangat bagus. Namun, fotografi forensik berbeda. Mereka harus melayani beberapa tujuan.
Para las personas que estaban en la escena del crimen original, las fotos forenses ayudarán a refrescar su memoria con el paso del tiempo. Las personas que no pudieron estar presentes en la escena del crimen original, les proporciona la oportunidad de ver la escena del crimen y las pruebas dentro de la escena del crimen.
Selain itu, foto forensik dapat digunakan oleh para profesional penegakan hukum yang akan terlibat dengan kejahatan tersebut dan akan digunakan nanti saat kasus kejahatan dibawa ke pengadilan. Hakim, juri, pengacara, dan saksi dapat menggunakan kembali dan menggunakan foto forensik untuk mendapatkan bukti atau referensi hukum. Terkadang foto forensik bisa menjadi satu-satunya cara untuk mengumpulkan bukti hukum. Oleh karena itu, poin-poin berikut harus diperhatikan:
- Mendokumentasikan TKP dan bukti di dalam TKP.
- Kumpulkan bukti. Gambar-gambar ini kemudian dapat digunakan sebagai foto kualitas pemeriksaan oleh para ahli atau analis laboratorium forensik.