Mainan adalah suatu benda yang dirancang untuk menghibur dan menghibur orang, khususnya anak-anak. Namun, selain digunakan sebagai elemen kesenangan, mainan tersebut memungkinkan anak untuk bermain dengannya, mengembangkan kapasitas tertentu, baik secara fisik, emosional, dan sosial.
Mainan tersebut merepresentasikan alat musik yang sering digunakan dalam permainan anak-anak, karena ketika bermain dibutuhkan benda yang dapat mengekspresikan imajinasi, ada anak yang bermain sebagai koboi, menggunakan sapu yang berfungsi sebagai kuda dan meskipun itu benar, bahwa sapu bukanlah mainan itu sendiri, digunakan oleh anak-anak untuk bermain, itu sah untuk dimasukkan ke dalam konsep.
Asal muasal mainan tidak diketahui secara pasti, namun terdapat bukti bahwa di Mesir kuno, anak-anak bermain dengan benda-benda kecil yang dibuat dalam miniatur dan dengan tangan, seperti senjata dan boneka.
Sosok boneka sangat konstan sepanjang sejarah, terbukti pada zaman Yunani-Romawi boneka yang terbuat dari tanah liat, tulang atau kayu sangat umum dijumpai. Pada Abad Pertengahan, bahan baru diperkenalkan untuk pembuatannya: kaca.
Sudah pada abad ketujuh belas tentara timah yang populer muncul, buatan Jerman. Anak-anak dengan sumber daya yang lebih sedikit bermain dengan boneka kain dan kuda goyang. Dengan revolusi industri, mainan mengalami transformasi besar, ditambah dengan perkembangan teknologi, memungkinkan pembuatan benda yang sangat mirip dengan aslinya untuk hiburan anak-anak.
Saat ini ada berbagai macam mainan:
Mainan fisik adalah mainan di mana kekuatan, kecepatan, dan daya tahan mendominasi. Mainan semacam ini memungkinkan anak untuk menguji kemampuan fisiknya dan mempertahankan kontrol tubuhnya yang lebih baik. Dalam grup ini terdapat sepeda, hula-hop, ayunan, bola, skateboard, dll. Mainan manipulatif dan konstruksi adalah mainan yang menguji ketepatan dan koordinasi pada anak-anak. Beberapa di antaranya adalah lego (potongan bangunan), teka-teki jigsaw, dll.
Ada pula mainan simbolik, yang digunakan anak-anak untuk merepresentasikan satu elemen dengan elemen lainnya. Misalnya, dalam kasus sapu, anak melalui imajinasinya dapat mengubah sapu menjadi kuda dan dengan demikian dapat bermain, hal yang sama terjadi pada tutup pot yang digunakan sebagai roda kemudi mobil, dll. Yang penting mainan jenis ini memungkinkan anak untuk mengembangkan kreativitas dan bahasanya.
Aturan mainan, dengan mainan tersebut anak mulai belajar mengikuti aturan dan mengembangkan tingkah laku seperti pengembangan strategi. Mainan meja, seperti catur, catur, monopoli, dll. Mereka mempromosikan pada anak-anak kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Mainan edukatif adalah mainan yang selain memberikan kesenangan kepada anak, juga membantunya memahami mata pelajaran sekolah, yang memungkinkannya untuk meningkatkan kapasitas penalaran, orientasi spasial, memori, perhatiannya. Dalam kategori ini ada teka - teki, pencarian kata, permainan memori, dll.
Saat memilih mainan yang tepat untuk anak, Anda harus memperhatikan usia anak karena di pasaran ada banyak ragam mainan mulai dari mainan bayi, hingga mainan anak-anak dan remaja.