Ketika berbicara tentang metode ilmiah, kita dapat menemukan definisi yang berbeda, hal ini disebabkan oleh kompleksitas besar yang terletak pada konseptualisasinya; namun secara umum dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan khususnya dalam memperoleh atau mengelaborasi ilmu yang bersumber dari ilmu pengetahuan. Berbagai sumber memaparkan istilah tersebut, atau menyebutnya dengan serangkaian langkah yang diusulkan oleh suatu disiplin ilmu dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang valid melalui instrumen tertentu yang sangat andal., dengan urutan normal untuk merumuskan dan menjawab pertanyaan, yang memungkinkan peneliti untuk memulai dari titik A tertentu ke titik Z dengan reliabilitas untuk memperoleh atau mencapai pengetahuan yang benar dan sah.
Pelopor metode ini, menurut berbagai sumber, adalah Galileo Galilei, yang merupakan seorang astronom, filsuf, fisikawan, dan matematikawan Italia yang penting, yang disebut bapak sains, karena pengamatan astronomi yang luar biasa yang dilakukannya dan juga untuk kemajuannya pada teleskop. Kemudian pada abad ketujuh belas teknik metode ilmiah ini menjadi hidup.
Adapun langkah-langkah yang diikuti dalam metode ilmiah adalah: pertama, observasi yang terdiri dari mengumpulkan atau menghimpun fakta-fakta tertentu tentang masalah atau materi yang diteliti; kedua, rumusan masalah, disini peneliti harus menjawab masalah yang menjadi tujuan penelitian; ketiga, hipotesis, yang dijawab terlebih dahulu, sebagai konsekuensi dari solusi yang mungkin untuk suatu masalah, yang muncul ketika mencoba menjelaskan masalah tertentu, tetapi harus diverifikasi dengan eksperimen; keempat, eksperimen, di mana hipotesis diverifikasi, yaitu menjelaskan validitasnya; dan kelima, analisis dan kesimpulan, di mana setelah melakukan langkah-langkah sebelumnya dan ketika mendapatkan masing-masing datanya, ditentukan apakah hipotesis yang dihasilkan sepenuhnya benar atau tidak, dan ketika melakukan beberapa eksperimen serupa kesimpulan yang sama selalu tercapai, dan dimungkinkan untuk memancarkan sebuah teori.
Rangkaian langkah yang diuraikan di atas ini umumnya paling banyak digunakan saat menggunakan metode ilmiah, tetapi penting untuk dikatakan bahwa selain itu, langkah tambahan lainnya seperti dokumentasi, penemuan, pertanyaan baru, antara lain, sering digunakan.