Dari konteks artistik, perspektif adalah teknik yang bertanggung jawab untuk merancang tiga - dimensi benda pada permukaan yang datar, dalam rangka untuk menciptakan lokasi relatif dan kedalaman benda-benda ini. Perspektif artistik mulai digunakan dari zaman Renaisans, karena pada saat itu figur direpresentasikan secara datar.
Dalam melukis dan menggambar, digunakan untuk mengusahakan agar ruang yang dihadirkan dapat dipersepsikan secara lebih nyata, tiga dimensi, bahkan ketika objeknya digambar pada permukaan datar. Seni ini seiring waktu berkembang berkat bantuan ilmu-ilmu lain seperti geometri, matematika, dan optik.
Saat ini, kemajuan teknik ini sangat besar, terutama dengan munculnya program 3D.
Sekarang, perspektif juga dapat didefinisikan mulai dari konteks gagasan. Dalam hal ini perspektif adalah sudut pandang seseorang terhadap situasi tertentu.
Manusia memiliki kemampuan untuk melihat dunia secara berbeda, namun hal ini dapat berubah. Dengan kata lain, seseorang dapat memiliki pendapat tentang suatu subjek dan hari berikutnya mengubah sudut pandangnya. Pengalaman yang diberikan oleh unsur-unsur yang dapat mengubah ide menjadi penyebab subjek berubah cara berpikir dan memahami lingkungan.
Penting untuk dicatat bahwa perspektif akan menunjukkan bagaimana orang tersebut, tergantung di mana dia memfokuskan perhatiannya, dapat melihat satu hal atau hal lain secara berbeda. Misalnya, ketika memulai sebuah hubungan cinta, adalah hal yang wajar, terutama bagi wanita, bahwa cara pandang mereka tentang pria disalurkan ke aspek-aspek positif dirinya, mengesampingkan kekurangannya karena saat itu dia tidak melihatnya.