Kesehatan

Apa ritme sirkadian? »Definisi dan artinya

Anonim

Irama sirkadian adalah variasi fisik, mental, dan perilaku yang mengikuti siklus harian dan terutama merespons terang dan gelap di lingkungan organisme. Tidur di malam hari dan terjaga di siang hari adalah contoh ritme sirkadian yang terkait dengan cahaya. Irama sirkadian ditemukan di sebagian besar makhluk hidup, termasuk hewan, tumbuhan, dan banyak mikroba kecil. Studi tentang ritme sirkadian disebut kronobiologi.

Konsep ritme sirkadian digunakan dalam bidang biologi untuk menamai osilasi variabel biologis tertentu dalam interval waktu yang teratur. Ritme ini juga dikenal sebagai ritme biologis.

Biasanya, ritme sirkadian terkait dengan perubahan lingkungan yang juga berkembang secara ritmis. Bagaimanapun, ini adalah ritme endogen (internal) yang dapat mengurangi atau meningkatkan durasi interval sesuai dengan lingkungan.

Irama sirkadian yang paling mudah diperhatikan adalah yang terkait dengan kondisi terjaga dan pola istirahat dan makan. Seseorang pada umumnya mengantuk atau lapar selalu pada waktu yang sama, karena ritme sirkadian yang berbeda di dalam tubuhnya memicu mekanisme yang berbeda. Jika manusia selalu makan siang pada pukul 12, ia mungkin mulai merasa lapar setiap hari saat waktu ini semakin dekat.

Irama sirkadian dapat memengaruhi siklus bangun tidur, sekresi hormon, kebiasaan makan dan pencernaan, suhu tubuh, dan fungsi tubuh penting lainnya. Jam biologis yang bekerja cepat atau lambat dapat menghasilkan ritme sirkadian yang berubah atau tidak normal. Irama tidak teratur terkait dengan beberapa kondisi medis kronis, termasuk gangguan tidur, obesitas, diabetes, depresi, gangguan bipolar, dan gangguan afektif musiman.

Irama sirkadian membantu kita menentukan pola tidur kita. Jam utama tubuh atau NSQ mengontrol produksi melatonin, hormon yang membuat Anda mengantuk. Ia menerima informasi tentang cahaya yang memasuki saraf optik, yang mengirimkan informasi dari mata ke otak. Saat cahaya kurang (seperti di malam hari), NSQ memberi tahu otak untuk membuat lebih banyak melatonin agar mati rasa. Para peneliti sedang mempelajari bagaimana kerja shift dan paparan cahaya dari perangkat seluler di malam hari dapat mengubah ritme sirkadian dan siklus tidur-bangun.