Teater adalah ruang kontemplasi, namanya berasal dari bahasa Yunani (Theatron), menurutnya teater adalah salah satu seni pertunjukan yang paling dikenal di seluruh dunia, terdiri dari pementasan yang benar-benar hidup di depan ribuan penonton, karena yang secara progresif mengomentari sebuah cerita ke teater digabungkan dengan elemen-elemen yang berbeda, para aktor, musik, suara, pemandangan, dan di atas semua itu, gerak tubuh ketika menafsirkan emosi apa pun. Nama teater tidak hanya diberikan kepada karya-karya dramatis yang disajikan kepada publik, tetapi juga digambarkan sebagai teater hingga instalasi atau bangunan tempat pementasan tersebut berlangsung.
Dalam sejarah dikaitkan bahwa teater dimulai pada zaman Yunani kuno, pada waktu tertentu dalam setahun penduduk bangsa ini mengadakan pesta dan perayaan untuk menghormati dewa Dionysus (Dewa anggur), tepat waktu pada saat itu. Saat panen raya berlangsung, beberapa penduduk membuat pertunjukan langsung dari dithyramb. Dithyramb adalah sejenis himne yang dinyanyikan untuk menghormati dewa ini, dibacakan dengan cara dinyanyikan dan dengan pertunjukan langsung dengan menggunakan kostum. Dan seterusnya teknik ini diimplementasikan untuk perayaan masing - masing Dewa tertentu, di mana pertempuran terpenting yang mereka lakukan di momen duniawi dipamerkan.
Teater menjadi sebuah interaksi akting antara beberapa individu yang merepresentasikan sebuah cerita di depan mata publik, ini pasti sangat emosional, semua emosi harus ditandai sepenuhnya serta momen untuk berpindah dari satu emosi ke emosi lainnya, untuk itu. Persiapan yang diberikan kepada setiap aktor haruslah menyeluruh agar mereka belajar memproyeksikan segala sesuatu yang telah dilakukan dengan cara yang kreatif dan efektif, tujuan dari setiap lakon adalah untuk membangkitkan emosi penontonnya. Untuk bisa merepresentasikan sebuah lakon dibutuhkan libretto, orang-orang yang berdedikasi pada penulisan karya-karya teatrikal ini diberi nama penulis naskah.
Pada zaman Yunani kuno hanya dua jenis karya yang diamati: yang sangat melankolis, di mana kisah-kisah dramatis dengan akhir yang gelap diceritakan, di mana intervensi mistik para dewa diekspos, dan karya komedi di mana mereka ditiru. penguasa waktu.