Transplantasi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, dan terdiri dari prefiks "setelah" yang menunjukkan "ke sisi lain" dan dengan kata kerja "plantar". Ini diterapkan pada tindakan kaki yang menyentuh tanah dan tetap di sana, tetap di tempatnya. “Itulah sebabnya transplantasi berarti sesuatu diambil dari tempat di mana benda itu dipasang atau tertanam dan dibawa ke tempat lain.
Dimungkinkan juga untuk mendefinisikan transplantasi mengacu pada tindakan dan konsekuensi dari transplantasi (memindahkan tanaman dari tempat yang berakar untuk ditanam di tempat yang berbeda, mengambil kebiasaan atau praktik dari satu daerah ke daerah lain; organ dari individu ke lain).
Dalam pengobatan, kata transplantasi digunakan untuk menamai teknik (sangat berisiko dan kompleks) mentransfer organ sehat (jaringan atau sel) dari tubuh donor, ke organ penerima lain yang membutuhkannya untuk menggantikan organ yang sakit serupa, dan menjadi mampu memenuhi fungsi vitalnya dengan lebih baik. Dalam banyak kasus, ini dapat menyelamatkan nyawa pasien atau meningkatkan kualitas hidup mereka.
Ada banyak alasan mengapa pasien harus menjalani transplantasi; Namun, salah satu alasan paling umum adalah mencoba mengganti organ atau jaringan yang rusak dengan yang sehat. Donor organ atau jaringan yang akan ditransplantasikan tidak harus orang yang masih hidup. Jika seorang pendonor mengalami kematian otak, maka organnya dapat diawetkan melalui berbagai cara dengan maksud agar fungsinya tidak terpengaruh dan berguna bagi pasien lain yang membutuhkan.
Daftar organ dan jaringan yang ditransplantasikan meliputi: paru-paru, jantung, ginjal, hati, pankreas, usus, lambung, kulit, kornea, sumsum tulang, darah, tulang, antara lain, dengan ginjal sebagai organ yang paling sering ditransplantasikan di dunia. Meskipun gagasan untuk mencangkok organ atau jaringan mungkin tampak sederhana, ada beberapa keterbatasan yang membuat hal ini tidak mudah. Ketika organ atau jaringan yang didonasikan tidak berasal dari orang yang sama atau dari orang yang secara genetik identik (kembar), “ kompatibilitas”Antara donor dan penerima sebelum melakukan prosedur apapun. Jika tidak, sistem kekebalan penerima akan bereaksi negatif terhadap transplantasi dan menolaknya, membahayakan prosedur dan nyawa pasien.
Transplantasi, seperti prosedur pembedahan lainnya, memiliki risiko yang harus didiskusikan secara rinci dengan dokter yang merawat. Bagaimanapun, mereka adalah metode terapeutik yang dapat menawarkan manfaat dan perbaikan penting dalam kualitas hidup pasien.
Itu juga bisa ada; transplantasi budaya ketika orang, institusi atau adat istiadat, manifestasi artistik dan kebiasaan dari satu tempat dibawa ke tempat lain. Misalnya kasus gereja Katolik yang berakar di Amerika setelah penaklukan, juga penerapan adat istiadat Eropa dan penghancuran tempat.